Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gerindra dan Prabowo Dinilai Paling Siap Jika Megawati Memilih di Luar Pemerintah

Gerindra dan Prabowo Dinilai Paling Siap Jika Megawati Memilih di Luar Pemerintah Kredit Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Umum (Ketum) Prabowo dan Jokowi Mania, Immanuel Ebenezer menilai Partai Gerindra dan Presiden terpilih Prabowo Subianto paling siap jika Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri memilih berada di luar pemerintah atau sebagai oposisi.

Pasalnya menurut Immanuel, Partai Gerindra maupun Prabowo Subianto membutuhkan kontrol dalam memerintah, sehingga PDIP dibutuhkan untuk mengkaji kebijakan yang dirasa merugikan rakyat.

Baca Juga: Puan Bocorkan Masakan Megawati yang Sangat Disukai Prabowo

"Saya rasa paling siap, karena kita butuh namanya check dan balance, nggak mungkin Gerindra harus tanpa ada kontrol, apalagi kaya saya gini yang punya latar belakang aktivis," ungkapnya.

Dirinya pun mengaku tidak setuju jika pemerintahan mendatang membangun koalisi super gemuk dengan PDIP di dalamnya, karena selain melamahkan demokrasi, partai berlambang banteng itu memang dibutuhkan berada di luar pemerintah untuk mengontrol kebijakan.

"Saya tidak mau bahkan pemerintahan Prabowo-Gibran ini membangun koalisi super gemuk, jika PDIP masuk saya anggap malah melemahkan demokrasi karena demokrasi yang bagus harus ada alat pengontrol yang kuat," ucap Immanuel.

"Dan menurut saya PDIP salah satu partai yang paling kuat untuk menjadi bagian yang di luar atau bahasa yang yang sering tren itu oposisi," tandasnya, dikutip dari YouTube Official iNews, Selasa (8/10).

Sementara itu, Direktur Eksekutif Lingkar Madani Ray Rangkuti menilai Presiden terpilih Prabowo Subianto kemungkinan akan menawarkan kursi kepada Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk bergabung ke dalam pemerintahan mendatang.

Karena menurutnya nilai PDIP setara dua sampai tiga partai politik, sehingga Prabowo Subianto tidak berisiko secara politik jika kehilangan dua hingga tiga partai untuk kabinet mendatang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: