- Home
- /
- EkBis
- /
- Infrastruktur
Pemerintahan Jokowi Bangun 270 KM Jalan Tol per Tahun, Total 2.432 KM dalam 10 Tahun
Pemerintahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) tinggal menghitung hari. Pada 20 Oktober 2024, masa tugas Jokowi akan berakhir dan digantikan oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto. Tentunya, selama dua periode kepemimpinan Jokowi ada banyak sekali pencapaian telah dikerjakan, salah satunya adalah adalah infrastruktur jalan.
Mengapa infrastruktur penting? karena dengan infrastruktur, maka konektivitas akan terbuka, peluang ekonomi baru bermunculan, lapangan pekerjaan meningkat, waktu dan biaya logistik bisa ditekan. Efeknya, bukan hanya daya saing daerah yang meningkat dan berhasil mengundang investor di wilayah, tapi juga meningkatkan aspek sosial dan pembangunan manusia seperti pembangunan sekolah, rumah sakit, dan fasilitas publik lainnya yang berkontribusi terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Data Kementerian PUPR menyebutkan bahwa selama kepemimpinan Jokowi terdapat 2.432 km jalan tol berhasil diselesaikan atau rata-rata 270 km per tahunnya. Dari total itu, sebanyak 1.299 km dibangun pada periode pertama Jokowi pada 2015 - 2019. Sedangkan sisanya 1.133 km dibangun pada masa pemerintahan Jokowi di periode kedua pada 2020 - 2024. Dengan pencapaian tersebut, kini ruas jalan tol yang telah beroperasi di Indonesia telah mencapai 3.212 km.
Baca Juga: Tingkatkan Konektivitas, Jokowi Resmikan Tol Ruas Solo - Yogyakarta Seksi I
Tak hanya itu, Presiden Jokowi juga memperhatikan pembangunan jalan nasional. Kementerian PUPR mencatat terdapat 5.999 km jalan nasional yang berhasil dibangun selama pemerintahan Jokowi, di mana sebanyak 3.842 km dibangun pada periode pertama dan 2.157 km pada periode kedua.
Pembangunan jalan nasional ini bertujuan untuk meningkatkan konektivitas nasional, membuka keterisolasian kawasan, mengurangi kesenjangan antarwilayah dan mendukung sistem logistik nasional (kawasan produksi ke pusat-pusat
pertumbuhan), antara lain Jalan Perbatasan (Papua, Kalimantan dan NTT), Jalan Trans Papua dan Trans Kalimantan, Jalan Lintas Selatan Jawa. Saat ini, jalan nasional yang ada sepanjang 47.603 km dengan kondisi 92% mantap.
Dengan pencapaian itu, Sekjen Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres Indonesia (Asperindo) Trian Yuserma mengungkapkan, biaya pengiriman logistik di Indonesia saat ini sudah semakin murah, bahkan jika dibandingkan dengan negara-negara
di ASEAN. Hal ini tidak terlepas dari masifnya pembangunan infrastruktur selama pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin.
Baca Juga: Rp460 Triliun Dibutuhkan untuk Capai Target Pembangunan Jalan Tol Baru Era Prabowo
"Pastilah (murah), ya karena infrastruktur itu bagian penting dari proses kelancaran arus barang yang cepat, tepat, dan aman. Idealnya idealnya itu membawa manfaat buat kita semua," katanya dalam Capaian 10 Tahun Pemerintahan Joko Widodo yang dikutip di Jakarta, Sabtu (12/10/2024).
Hal senada juga diungkapkan Yessy Artada, warga Bekasi, Jawa Barat yang bekerja sehari-hari di kawasan Jakarta. Menurutnya, kehadiran jalan tol sangat membantu berbagai mobilitasnya yang menuntut serba cepat dan tepat waktu.
"Dengan adanya Tol Becakayu sangat membantu mobilitas saya karena bisa mengurai kemacetan arah Tol Bekasi Barat yang setiap hari selalu padat terutama di jam-jam sibuk. Ini termasuk juga kalau menuju ke Bandara Soetta hanya sekitar 1 jam-an dari Tol Becakayu. Jadi bisa cepat sampai," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement