Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemlu Dorong Adanya Diplomasi Sawit ke Pasar Internasional

Kemlu Dorong Adanya Diplomasi Sawit ke Pasar Internasional Kredit Foto: Uswah Hasanah
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyelenggarakan Indonesia Downstream Palm Oil Industry Business Forum sebagai salah satu upaya diplomasi kelapa sawit sekaligus mempromosikan produk hilir kelapa sawit ke pasar internasional.

Tujuan dari kegiatan tersebut yakni mempromosikan serta memperluas kolaborasi internasional antara industri hilir kelapa sawit nasional dan pembeli potensial dari luar negeri. Selain itu, upaya tersebut juga mempromosikan praktik berkelanjutan.

Baca Juga: Ukraina Bantah Larang Minyak Sawit: Pada Kenyataannya...

Wakil Menteri Luar Negeri, Pahala Nugraha Mansury, menyebut bahwa Indonesia merupakan pemain utama kelapa sawit dunia dengan berkontribusi pada 59% dari produksi minyak sawit mentah (CPO) global dan menghasilkan sekitar USD 28,45 miliar dari ekspor. Atas capaian tersebut, industri kelapa saiwt juga mempunyai dampak signifikan pada pembangunan ekonomi dan sosial, khususnya dalam pengentasan kemiskinan.

Akan tetapi, kelapa sawit juga menghadapi beberapa tantangan besar terutama hambatan perdagangan yang tidak adil. Salah satunya adalah kebijakan European Union on Deforestation-free Regulation (EUDR). Menghadapi hal tersebut, Pahala menegaskan pentingnya kerja sama antar negara berkembang. Termasuk melalui perluasan keanggotaan CPOPC, kerja sama riset, peningkatan kapasitas, dan investasi. 

Dia berharap bahwa forum tersebut bisa menjadi acara penting dalam mengurangi miskonsepsi terkait industri kelapa sawit secara umum, membangun kemitraan baru, serta membuka jalur kolaboratif yang akan membawa industri kelapa sawit Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi. 

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Eddy Martono, sangat mengapresiasi inisiatif Kemenlu serta menekankan bahwa Indonesia mempunyai komitmen kuat untuk memenuhi bahkan melampaui standar keberlanjutan internasional.

“Forum Bisnis memberikan kesempatan pengusaha nasional dan asing terlibat dalam one-on-one business matching, terutama pada empat sektor utama, yaitu produk oleofood dan fitonutrien; oleokimia dan biomaterial; energi terbarukan; dan pupuk organik dari produk sampingan kelapa sawit. Forum Bisnis juga menampilkan demo masak untuk menampilkan keunggulan penggunaan produk kelapa sawit,” kata Eddy dilansir dari laman Kemlu.go.id, Selasa (15/10/2024).

Kelapa sawit merupakan komoditas unggulan Indonesia, dengan berkontribusi sebesar 3,5% PDB dan 33,72% ekspor nasional. Lebih dari itu, sektor kelapa sawit juga berdampak besar pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), terutama dalam pengentasan kemiskinan melalui penciptaan lapangan kerja untuk lebih dari 16 juta tenaga kerja.

Baca Juga: EUDR Gak Fair, Gulat Manurung Dorong Uni Eropa Turun Gunung Bantu Petani Sawit

Ke depan, Kemlu terus menempuh diplomasi yang mendukung pengembangan industri kelapa sawit nasional, yang terbukti bernilai strategis untuk ketahanan pangan global, stabilitas industri, dan pembangunan berkelanjutan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: