“Kita adalah produsen kedua terbesar setelah China, tapi yang kita ekspor rumput laut mentah, bukan olahan. Padahal rumput laut bisa menciptakan nilai tambah lebih tinggi,” ujar dia.
Lebih lanjut, untuk industri padat karya terampil, sektor yang menjadi perhatian yakni makanan dan minuman, tekstil dan produk tekstil, serta alas kaki. Sedangkan untuk industri dasar, komoditas yang ditargetkan yakni kimia dan logam dasar.
“Kemudian untuk industri padat teknologi inovasi, Amalia menyebut sejumlah sektor, di antaranya kosmetik dan farmasi, semikonduktor, mesin dan peralatan, kendaraan listrik berbasis baterai (KLBB), serta dirgantara,” ucap Amalia.
Menurut Amalia, sebagai negara kepulauan, Indonesia harus memiliki transportasi udara dalam negeri. Pihaknya juga ingin menciptakan rantai pasok lokal. Maka dari itu, pulau-pulau harus mnejadi wilayah ekonomi terintegrasi. Dengan demikian, Indonesia bisa mempunyai kekuatan ekonomi yang baik dan besar.
Baca Juga: Permintaan Tinggi, KAI Logistik Siap Penuhi Kebutuhan Logistik ke IKN
Seperti diketahui, hilirisasi dan industrialisasi menjadi salah satu misi Asta Cita Prabowo-Gibran, yang bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement