Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ahmad Sahroni Pertanyakan Bupati yang Copot Camat Imbas Kasus Guru vs Keluarga Polisi: 'Apa Perlu Sampai Memutus Rezeki Orang?'

Ahmad Sahroni Pertanyakan Bupati yang Copot Camat Imbas Kasus Guru vs Keluarga Polisi: 'Apa Perlu Sampai Memutus Rezeki Orang?' Ahmad Sahroni | Kredit Foto: DPR
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bupati Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra), Surunuddin Dangga, mencopot Sudarsono Mangidi sebagai Camat Baito, buntut kasus guru SD Negeri Baito, Supriyani, yang diduga melakukan kekerasan terhadap anak seorang polisi.

Surunuddin, Rabu (30/10), menyebutkan bahwa salah satu alasan pencopotan Sudarsono dari jabatannya karena penanganan kasus yang terjadi di wilayahnya sama sekali tidak pernah diinformasikan kepada dirinya selaku pimpinan dari Sudarsono.

Melihat langkah Bupati Konawe Selatan, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni mengaku heran. Politikus NasDem tersebut menilai seharusnya seluruh pihak mendukung kepolisian dalam menyelesaikan kasus. Tanpa harus fokus kepada hal-hal di luarnya.

"Loh loh keputusan Pak Bupati Konawe Selatan ini bikin saya heran. Kenapa harus pakai dicopot-copot di ujung gini segala? Nggak relevan, malah jadi terkesan adanya intervensi dan mengundang tanda tanya. Aturan biarkan saja kasusnya berproses, Propam Polda Sultra juga sudah turun tangan. Kalau nanti polisi menilai ada kejanggalan, baru ditindak. Jangan malah sibuk ambil inisiatif aneh-aneh duluan. Apakah perlu menindak sesuatu sampai memutus rezki orang?” tanya Sahroni dalam keterangan (31/10).

Lebih lanjut, Sahroni pun meminta seluruh pihak mempercayakan kasus ini kepada pihak yang berwajib. Sebab Sahroni yakin kasus ini akan mendapat penyelesaian yang berkeadilan.

"Kasus ini sudah menjadi sorotan masyarakat, dan semua pemangku jabatan baik dari pusat hingga daerah, juga sudah memantau kasus ini. Jadi saya yakin, Propam Polda Sultra pastinya bisa menyelesaikan kasus ini dengan berkeadilan. Dan kemarin saya juga sarankan untuk diselesaikan dengan restorative justice, agar berimbang,” tamnah Sahroni.

Oleh karenanya, Sahroni meminta agar seluruh pihak tidak mengambil tindakan liar dalam menyikapi kasus ini.

"Jadi dukung dan kawal saja prosesnya, percayakan pada penegak hukum. Jangan malah ambil tindakan aneh-aneh. Masa iya sampai copot camat, ngapain coba,” tutup Sahroni.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: