Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemenperin Latih 21.534 Tenaga Kerja Kompeten untuk Penuhi Kebutuhan Industri

Kemenperin Latih 21.534 Tenaga Kerja Kompeten untuk Penuhi Kebutuhan Industri Kementerian Perindustrian melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) meningkatkan daya saing industri melalui penyediaan SDM | Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) telah melatih dan memfasilitasi penempatan kerja di sektor industri bagi 21.534 orang pada Januari-September 2024.

Pelatihan tenaga kerja dilaksanakan dengan program Diklat 3 in 1 untuk meningkatkan serapan tenaga kerja melalui skills yang relevan dan dibutuhkan oleh industri saat ini. 

Baca Juga: Komisi II DPR RI Dukung Program 100 Hari Kerja Kementerian ATR/BPN, Fokus Tuntaskan HGU

“Pelatihan dilakukan dengan menggunakan kurikulum dan modul yang mengacu pada kebutuhan industri agar terbentuk link and match antara lembaga pelatihan dengan perusahaan industri untuk menghasilkan lulusan pelatihan yang kompeten dan siap kerja,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangannya di Jakarta, dikutip Jumat (1/11).

Diklat 3 in 1 merupakan program pelatihan yang memberikan tiga layanan sekaligus dalam satu paket, yaitu pelatihan berbasis kompetensi, sertifikasi kompetensi, serta penempatan kerja langsung pada industri. Sebagai kelanjutan implementasi program tersebut, diselenggarakan pelatihan pada Oktober-November 2024 di Yogyakarta untuk sektor digital marketing, tekstil dan produk tekstil, serta furnitur.

“Pelatihan vokasi industri ini merupakan salah satu upaya untuk membekali para pemuda dengan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk menjadi agen pembangunan bangsa, khususnya di bidang Digital Marketing, Tekstil dan Produk Tekstil, serta Furnitur,” ujar Kepala Pusdiklat SDM Industri, Saiful Bahri mewakili Kepala BPSDMI Masrokhan pada pembukaan Diklat di Yogyakarta, Selasa (29/10).

Saiful menjelaskan, pelatihan di ketiga bidang tersebut diselenggarakan secara serentak oleh Balai Diklat Industri (BDI) Yogyakarta, BDI Surabaya, dan BDI Jakarta serta Pusdiklat SDM Industri Kemenperin dengan total 236 peserta.

Untuk menjamin langsung terserapnya peserta diklat oleh industri, satuan kerja Kemenperin menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan sejumlah industri, di antaranya PKS antara BDI Yogyakarta dengan PT. Komitrando, BDI Surabaya dan PT. Muara Krakatau, serta BDI Denpasar dengan PT. Bio Industri Omnipresen dan PT. Kayu Loka Malaya.

Pelatihan digital marketing merupakan langkah strategis yang diambil oleh BPSDMI Kemenperin. Hal ini didasari oleh jumlah pengguna internet aktif di Indonesia yang menembus angka 175 juta pengguna, dan menjadikan Indonesia sebagai salah satu pasar terbesar di dunia digital marketing. “Begitu pula industri furnitur, Indonesia memiliki potensi besar dan turut menjadi pemain penting di pasar global. Sementara itu, industri tekstil yang sedang menghadapi dinamika global harus mampu beradaptasi dan berinovasi demi bertahan dan berkembang di era baru,” ungkapnya.

Untuk wilayah Jawa Tengah, pelatihan dilaksanakan pada Rabu (30/10), guna memenuhi kebutuhan sektor industri makanan dan minuman, digital marketing, tekstil dan produk tekstil, serta furnitur dengan total peserta sebanyak 330 orang yang berasal dari berbagai daerah di Jawa Tengah. Diklat ini diselenggarakan secara serentak oleh BDI Padang, BDI Medan, BDI Surabaya, BDI Denpasar, BDI Makassar, dan BDI Yogyakarta.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: