WE Online, Jakarta - Sebanyak delapan sekolah telah mengklarifikasi dan menyatakan tidak mendukung pesta bikini pasca Ujian Nasional SMA, kata Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto.
"Berdasarkan hasil klarifikasi KPAI sore ini dengan delapan sekolah yang tercantum dalam undangan pesta bikini tersebut, mereka tidak mengetahui pencantuman sekolahnya," kata Susanto di Jakarta, Jumat (24/4/2015).
Dia mengatakan, seluruh sekolah mengaku tidak mengetahui bahkan tidak dikonfirmasi pencantuman nama sekolah dalam undangan pesta bikini. Sementara itu, satu sekolah menyatakan siswinya menjadi model dalam promosi pesta bertajuk "Splash after Class" itu.
Susanto mengatakan, mayoritas sekolah menyatakan sedang berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan terkait untuk menempuh langkah hukum, terkait pencatutan nama sekolah dalam undangan pesta yang merusak generasi itu. Ke depannya, KPAI meminta pihak sekolah melakukan langkah antisipatif adanya kegiatan pesta pasca UN yang mengarah negatif.
"Agar tidak ada kesukariaan pasca UN dengan aktivitas corat-coret, sobek-menyobek, balapan motor, pesta bikini atau bentuk lain yang tak sesuai dengan azas kepatutan dan kesusilaan," kata Susanto. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Achmad Fauzi
Tag Terkait:
Advertisement