Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemendag Dorong Penguatan Kemitraan Strategis UMKM dan Ritel Modern, Terutama Toko Kelontong

Kemendag Dorong Penguatan Kemitraan Strategis UMKM dan Ritel Modern, Terutama Toko Kelontong Seorang warga tengah membeli barang konsumsi di Warung Mantap Sejahtera di Sawah Baru, Ciputat – Tangerang Selatan, Kamis (5/11). | Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Perdagangan (Kemendag) mendorong penguatan kemitraan strategis usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), seperti toko kelontong tradisional, dengan pelaku usaha grosir ritel modern. 

Toko kelontong tradisional merupakan salah satu bentuk UMKM yang mendukung kekuatan ekonomi rakyat paling riil, UMKM berpotensi memberikan dampak yang signifikan bagi kesejahteraan masyarakat dan kemajuan ekonomi nasional. 

Baca Juga: Diteken Menko Airlangga, Ini Pentingnya Kerja Sama Blue Ekonomi RI-China

Menteri Perdagangan Budi Santoso menyampaikannya saat menghadiri Gathering Indogrosir Tahun 2024: Wonderful Indogrosir di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Minggu, (10/11/2024).

“Pemerintah berkomitmen meningkatkan kemitraan UMKM dengan pelaku usaha besar. UMKM, khususnya toko kelontong tradisional, memilki jumlah yang cukup besar, yakni mencapai 90 persen dari ritel di Indonesia. UMKM mampu menyerap tenaga kerja hingga 97 persen. Jadi, kedua pihak harus saling bekerja sama saling menguntungkan,” ujar Mendag Budi, dikutip dari siaran pers Kemendag, Senin (11/11).

Mendag Budi memaparkan, toko kelontong tradisional berpotensi memberikan dampak yang signifikan bagi kesejahteraan masyarakat dan kemajuan ekonomi nasional. Berdasarkan data Eruromonitor pada 2022, toko kelontong tradisional menjadi ritel yang paling banyak jumlahnya di Indonesia. Pada tahun tersebut, jumlah toko kelontong tercatat sebanyak 3,94 juta atau setara dengan 98,78 persen dari seluruh ritel di Indonesia. 

Mendag Budi mengimbau pelaku usaha besar untuk memperluas cakupan kemitraan dengan UMKM. Cakupan kemitraan tersebut bukan hanya dalam hal penyediaan pasokan barang, tetapi juga dalam bentuk pelatihan-pelatihan terkait manajemen ritel yang baik kepada warung UMKM yang menjadi mitra. Selain itu, pelaku usaha besar perlu bekerja sama dengan UMKM produksi agar terus tumbuh.

“Kalau jalur distribusi tumbuh, UMKM produksi juga akan tumbuh. Jadi, kemitraan bukan hanya dengan UMKM ritel, tetapi juga UMKM produksi sehingga mampu mendukung industri dalam negeri,” tambah Mendag Budi.

Mendag Budi juga mengapresiasi Indogrosir yang telah membangun kemitraan strategis dengan UMKM. Ia pun berharap kemitraan pelaku usaha dengan UMKM dapat berkontribusi semakin besar bagi perekonomian Indonesia. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: