Wall Street mengalami penurunan tajam pada penutupan perdagangan di Selasa (12/11). Investor disebut sudah kelelahan dalam mengankat bursa dan mulai melakukan aksi ambil untung guna menghadapi ketidakpastian ekonomi.
Dilansir Rabu (13/11), Berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah papan bursa yang berada dalam Wall Street. Data menunjukkan papan bursa mengalami penurunan cukup signifikan:
- Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 382,15 poin atau 0,86% ke 43.910,98.
- S&P 500 (SPX) terkoreksi 17,36 poin atau 0,29% ke 5.983,99.
- Nasdaq Composite (IXIC) turun tipis 17,36 poin atau 0,09% ke 19.281,40.
- Russell 2000 mencatat penurunan sekitar 1,8%.
Menurut Mark Malek, Kepala Investasi Siebert, Mark Malek menyebutkan bahwa euforia akan kemenangan dari Donald Trump dalam benak investor mulai pudar. Mereka mulai memproyeksikan sejumlah faktor yang dapat menjadi resiko pasar.
“Pasar tampaknya sedikit kelelahan, masalah defisit dan utang mulai menjadi perhatian utama. Ketika defisit menjadi masalah, pasar pasti akan merespons dengan negatif," ungkapnya.
Investor kini menaruh perhatian kepada data inflasi seperti Data Indeks Harga Konsumen (CPI) dan Indeks Harga Produsen (PPI) yang akan dirilis pekan ini. Investor berharap data tersebut dapat memberikan sinyal lebih lanjut terkait kondisi inflasi setelah pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed).
Baca Juga: Prediksi Kebijakan Proteksionis Trump: Dolar AS Jadi Pemenang Utama
Secara keseluruhan, optimisme pasar terhadap kemenangan Trump mulai meredup seiring kekhawatiran tentang ketahanan pasar menghadapi masalah fiskal yang lebih dalam. Mereka mulai waspada terhadap ketidakpastian kebijakan dan kondisi ekonomi yang fluktuatif.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement