Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mengurai Persoalan ODGJ di Riau

Mengurai Persoalan ODGJ di Riau Kredit Foto: Istimewa

"Dalam sebulan, rata-rata pasien yang masuk ke RSJ itu antara 310-350 orang. Dalam setahun mencapai 1955 orang. Sementara daya tampung tempat tidur hanya 282. Angka ini menyusut setelah munculnya aturan baru. Tadinya tempat tidur yang kami sediakan 317. Nah, bila di RSJ banyak yang long stay, tentu daya tampungnya akan semakin berkurang," Zul merinci.

Daya Tapung Panti Kesanpro

Kalau menengok hasil obrolan Wartaekonomi dengan  pimpinan Panti Kesanpro, Sawir Abdullah, bisa jadi proses "kepulangan" pasien yang sudah long stay di RSJ Tampan, sudah akan berjalan pekan depan. 

Sebab lelaki 60 tahun ini menyebut, tinggal menunggu kepulangannya saja ke Pekanbaru dari Yogyakarta. "Kebetulan saya masih di Yogyakarta dan kemudian ke Jakarta, baru kembali ke Pekanbaru," katanya kepada Wartaekonomi, kemarin.  

Ayah tiga anak ini kemudian mengurai, bahwa panti yang dia pimpin akan bisa menampung eks pasien RSJ Tampan maksimal 32 orang. "Di panti kami juga ada pasien mandiri, yang dibiayai sendiri oleh keluarganya," ucap Sawir. 

Meski daya tampung segitu, bukan berarti bila RSJ Tampan mengirim 32 orang pihaknya langsung menerima semua. "Kami tetap menseleksi. Mereka yang punya penyakit bawaan cukup parah, enggak kami terima. Sebab kami enggak punya dokter untuk menangangi penyakit," katanya. 

Mau laki-laki atau perempuan dikirim oleh RSJ Tampan kata Sawir, enggak masalah. Nanti di panti, mereka akan dipisah. 

Sawir pun tak menampik kalau semua pembiayaan atas pasien-pasien tadi, dibiayai oleh Baznas. "Ini menjadi kolaborasi yang luar biasa antara kami, RSJ Tampan dan Baznas dan menurut saya, ini merupakan pilot project lah," ujarnya.

Dekan Fisip Universitas Riau (UNRI), Dr. Meyzi Heriyanto, S.Sos., M.Si, sontak saja memuji kolaborasi yang telah dilakukan oleh tiga lembaga tadi. 

"Dalam teori kampus, untuk mengatasi sebuah persoalan, ada istilah collaborative governance. Mengatasi sebuah masalah itu enggak bisa sendirian lagi. Banyak pihak musti dilibatkan," katanya saat berbincang dengan Wartaekonomi, melalui sambungan telepon tadi pagi. 

Menurut lelaki 48 tahun ini, persoalan ODGJ yang ada di Provinsi Riau, sudah sangat mendesak untuk didapatkan solusinya. Terutama soal fasilitas. Baik itu di RSJ  Tampan, maupun panti yang akan menjadi tempat tinggalnya. 

"Dua tempat ini kan fasilitasnya masih terbatas dan bahkan sangat terbatas. Nah, kalau kita bicara program, tentu, fasilitas ini yang musti dibenahi dan bahkan ditambah," ayah tiga anak ini mengurai. 

Dia pun menyodorkan dua solusi kongkrit soal itu. Pertama, membangun kolaborasi antara pemerintah, swasta dan pemerintah yang lebih tinggi. 

"Pemerintah bangun infrastrukturnya. Lalu swasta bantu program pemerintah. Apakah itu melalui pembiayaan makan pasien di panti atau yang lainnya. Ini sama seperti swasta yang membantu dana BOS agar anak-anak bisa sekolah di swasta," dia mengurai. 

Lalu kolaborasi kedua adalah antar pemerintah. Sebab menurut Meyzi, ODGJ yang ada di RSJ Tampan itu enggak hanya berasal dari Pekanbaru, tapi ada yang dari daerah lain, termasuk dari provinsi lain. 

"Untuk ini bisa saja kolaborasinya dengan cara pertukaran. Sebab kemungkinan saja, ada juga warga Pekanbaru misalnya, yang dirawat di daerah nya," panjang lebar lelaki ini menjelaskan. 

Kedua kolaborasi ini kata Meyzi akan sangat bisa dikongkritkan, apabila didukung oleh data yang akurat dan jelas. 

Lalu soal pelaksanaanya, Gubernur kata Meyzi punya OPD terkait, tinggal panggil dan instruksikan untuk fokus menyelesaikan persoalan yang ada. 

Pemerintah harus sangat responsif, responsif tidak hanya dalam konsep, tapi dalam implementasi. "Waktu proses rekrutmen di Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit milik Pemprov Riau, saya sudah pernah tanya jawab dengan Panitia Seleksi (Pansel) terkait hal semacam ini. Jadi, saya kira, kalau organisasi melakukan ini semua, saya yakin akan selesailah dengan kolaborasi tadi," lelaki ini yakin. 

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Abdul Aziz
Editor: Abdul Aziz

Advertisement

Bagikan Artikel: