Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gerakan Cashless Semakin Populer, Bank Giat Kembangkan Layanan Transaksi Non-Tunai Internasional

Gerakan Cashless Semakin Populer, Bank Giat Kembangkan Layanan Transaksi Non-Tunai Internasional Nasabah sedang melakukan pembayaran belanja menggunakan Scan QRIS OCTO Mobile di salah satu supermarket di Jakarta, Kamis (13/8/2020). | Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ekosistem pembayaran tanpa tunai yang semakin luas diterima secara global mendorong perbankan melakukan inovasi untuk menjamin kenyamanan dan keamanan nasabah dalam bertransaksi. Tren ini diperkuat dengan tingginya pelaku perjalanan dalam negeri yang bepergian ke luar negeri dan mengandalkan transaksi non-tunai dalam memenuhi berbagai kebutuhan.

Riset Wanderlust Unleashed yang dirilis oleh Mastercard tahun ini mengamini tren tersebut. Dari laporan tersebut, terlihat bahwa wisatawan Asia Pasifik mulai meninggalkan uang tunai dan menggunakan metode pembayaran lain selama perjalanan mereka, dengan hanya 14 persen yang masih memilih bertransaksi menggunakan uang tunai saat bepergian.

Arianto Muditomo, Pengamat Perbankan dan Praktisi Sistem Pembayaran menjelaskan, metode pembayaran non tunai atau cashless di Indonesia sudah dikenal dan digunakan secara luas khususnya di segmen ritel. 

“Untuk dipahami bahwa cashless dimulai dari era cek (Indonesia tidak mengalami booming cek untuk ritel), card based, dan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS),” jelas Arianto. 

Baca Juga: Danamon Luncurkan Program DAYATARA untuk Mendukung Kesetaraan dan Inklusi Penyandang Disabilitas di Dunia Kerja

“Kartu kredit berlogo prinsipal international masih dominan digunakan untuk pembelanjaan di luar negeri. Kemudian, diikuti oleh kartu debet internasional dan QRIS di negara-negara yang telah menjalin kerja sama transaksi QRIS cross border,” jelasnya.  

Menurut Arianto, tren ini sangat baik dan bakal terus meningkat. Karena masih ditemukan pula pelancong yang masih membawa uang tunai ke negara yang akan dikunjungi. Selain menukar terlebih dahulu di Indonesia dengan nilai besar, namun transaksi tunai saat ini sudah cukup merepotkan, berisiko, dan ongkos sosialnya tinggi.

“Bagi wisatawan, pembayaran cashless sangat dibutuhkan ketika melancong ke luar negeri, ada batasan uang tunai (banknote) yang boleh dibawa masuk ke suatu negara,” katanya.

Kemudahan dalam bertransaksi cashless di level internasional mendorong PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) menghadirkan Danamon LEBIH PRO. 

“Didasari oleh pemahaman atas tren dan kebiasaan dari para traveler Indonesia dan mereka yang memiliki mobilitas internasional yang tinggi inilah, Danamon hadir dengan Danamon LEBIH PRO yang memiliki banyak kelebihan. Produk ini adalah bagian dari komitmen Danamon untuk selalu berinovasi dalam menyediakan solusi finansial yang menyeluruh dan relevan dengan kebutuhan nasabah,” jelas Ivan Jaya, Consumer Funding & Wealth Business Head, PT Bank Danamon Indonesia Tbk.

Baca Juga: Danamon Bukukan Laba Bersih Rp2,3 Triliun di Kuartal III 2024

Seperti diketahui, Danamon LEBIH PRO menyediakan 9 mata uang sekaligus dalam 1 rekening. Didukung Mastercard, nasabah dapat melakukan transaksi valuta asing melalui kartu debit dengan rate yang berani diadu. 

Selain itu, fitur Auto Switching Currency memungkinkan kartu debit Danamon LEBIH PRO secara otomatis menyesuaikan mata uang lokal saat nasabah melakukan transaksi di luar negeri, sehingga nasabah tidak perlu khawatir mengenai biaya konversi yang tinggi. 

Nasabah juga bisa lebih bebas berbelanja dengan Kartu Debit Danamon LEBIH PRO tanpa biaya konversi dan sudah dilengkapi dengan fitur contactless

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: