- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Ekspektasi Investor Berubah, Kejadian Tak Diduga Bikin Harga Minyak Naik Tajam
Harga minyak mentah dunia mencatat lonjakan signifikan pada penutupan perdagangan di Senin (18/11). Hal tersebut tidak terlepas dari ekspektasi terganggunya produksi minyak akibat dinamika politik global.
Dilansir Selasa (19/11), Minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember 2024, naik US$2,14 atau 3,19%, mencapai level US$69,16 per barel. Sementara Minyak Brent untuk pengiriman Januari 2025, menguat US$2,26 atau 3,18%, menjadi US$73,30 per barel.
Baca Juga: PENN Memulai Feed Proyek Pengembangan Offshore Lapangan Minyak Ande Ande Lumut
Harga minyak naik lebih dari 3%, didorong oleh gangguan produksi di ladang minyak Johan Sverdrup di Norwegia serta meningkatnya ketegangan di konflik Rusia-Ukraina yang semakin memanas.
Kenaikan harga ini tidak terlepas dari ketegangan politik global yang semakin memanas, salah satunya adalah konflik antara Rusia dan Ukraina. Ukraina kini diberikan izin untuk menggunakan senjata yang dibuat oleh Amerika Serikat (AS) untuk menyerang wilayah dari Rusia. Hal ini tentu memicu respons yang keras baik dari negara terkait maupun investor.
Investor dalam hal ini memiliki respons yang keras dalam bentuk kekhawatiran akan serangan terhadap fasilitas minyak negara terkait. Hal tersebut diharapkan tak terwujud karena bisa menciptakan ketidakpastian besar dalam pasar energi global.
Di sisi lain, mereka juga mendapati adanya ganguan produksi ladang minyak Johan Sverdrup di Eropa Barat. Hal tersebut terjadi karena wilayah tersebut mengalami pemadaman listrik. Tak adanya kepastian kapan produksi akan berjalan normal membuat investor bimbang meski sebelumnya ada ekspektasi bahwa pasokan minyak global akan melimpah berdasarkan laporan dari Badan Energi Internasional (IEA).
Baca Juga: Dorong UMKM Lokal, Pertamina Patra Niaga Regional JBB Hadirkan Kembali SME Market 2024 di Bandung
Pasar minyak kini menunjukkan volatilitas tinggi, mencerminkan kerentanan pasar energi akibat gejolak global. Investor diharapkan waspada akan setiap eskalasi konflik atau gangguan produksi lebih lanjut karena dapat memberikan dorongan tambahan bagi harga minyak.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement