Harga minyak dunia kembali melonjak pada penutupan perdagangan di Kamis (21/11). Hal ini dipicu semakin panasnya ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina.
Dilansir Jumat (22/11), Minyak West Texas Intermediate naik US$1.35 (+1.96%) menjadi US$70.10/barel dan Minyak Brent menguat US$1.44 (+1.98%) ke level US$74.25/barel.
Baca Juga: Balas Serangan Rudal Buatan AS, Rusia Tembakan ICBM ke Ukraina
Rusia baru-baru ini menggunakan rudal balistik antarbenua (ICBM) dalam serangan balasannyak e Ukraina. Hal ini terjadi usai adanya serangan dari lawannya menggunakan rudal balistik buatan dari Amerika Serikat (AS).
Kedua negara tersebut juga mulai menyasar target-target strategis, salah satunya adalah infrastruktur energi kritis. Eskalasi tersebut dikhawatirkan akan mempengaruhi pasokan energi untuk dunia.
Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) juga diprediksi akan menunda wacana peningkatan produksi minyak akibat lemahnya permintaan global dan ketidakpastian geopolitik.
Meski begitu, Badan Energi Internasional (IEA) memperkirakan pasokan minyak global akan tetap melebihi permintaan pada 2025. Hal ini tidak terlepas dari stok minyak yang dimiliki oleh AS. Stok minyak negara tersebut naik 545.000 barel menjadi 430,3 juta barel, melebihi ekspektasi analis.
Baca Juga: Gandeng Dua Universitas Terkemuka, Pertamina Geothermal (PGEO) Optimistis Wujudkan Swasembada Energi
Harga minyak dunia saat ini sangat dipengaruhi oleh ketegangan geopolitik dan kebijakan produksi minyak. Pelaku pasar akan terus memantau perkembangan konflik Rusia-Ukraina dan Keputusan OPEC.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement