Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Di London, Presiden Prabowo Kantongi Investasi USD 7 Miliar dari BP

Di London, Presiden Prabowo Kantongi Investasi USD 7 Miliar dari BP Presiden Prabowo Subianto (kiri) tiba di Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta pukul 05:30 WIB setelah melakukan lawatan ke sejumlah negara untuk melakukan kunjungan kenegaraan, Minggu (24/11/2024). | Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Prabowo membawa hasil manis dalam lawatannya ke London Inggris. Dalam kesempatan itu Pemerintah Indonesia secara resmi mengantongi Keputusan investasi akhir dari proyek Tangguh Ubadari, Carbon Capture Utilization & Storage/CCUS, dan Compression (UCC) dengan total investasi sekitar USD 7 miliar.

Hal ini disampaikan oleh Chief Executive Office (CEO) British Petroleum (BP) Murray Auchincloss, mewakili para mitra kerja sama Tangguh, di hadapan Presiden Prabowo pada CEO Roundtable Forum di London, Kamis (21/11) lalu.

"Saya bertemu dengan pemimpin-pemimpin perusahaan besar, di sini ada 19 tokoh. Mereka sudah berkomitmen investasi 8,5 miliar dolar AS. Ini menunjukkan optimisme mereka terhadap ekonomi kita," ujar Presiden Prabowo dalam keterangannya kepada awak media usai acara tersebut.

Baca Juga: Prabowo Dorong RRT, AS, Peru, Brasil, Inggris, dan PEA Terus Investasi di RI

Di kesempatan terpisah, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa keputusan investasi tersebut dilakukan setelah melalui evaluasi pihak BP bersama Pemerintah melalui SKK Migas. Pemerintah pun mengapresiasi dan mendukung penuh investasi migas BP di Indonesia. Investasi ini menandakan bahwa iklim usaha migas di Indonesia masih menarik.

ā€¯Investasi sekitar USD 7 miliar ini sangat besar, dan turut mendukung produksi migas nasional, juga yang terpenting meningkatkan nilai tambah bagi Daerah. Peningkatan pendapatan daerah, multiplier effect yang positif bagi Daerah," ujar Bahlil di Jakarta, Senin (25/11).

Melalui proyek UCC Tangguh ini, Pemerintah akan lebih fokus kepada peningkatan produksi migas, mendukung visi misi Presiden Prabowo dalam mencapai ketahanan dan kedaulatan energi.

"Sesuai dengan arahan Bapak Presiden Prabowo, untuk meningkatkan produksi dan lifting migas. Dengan adanya proyek BP Tangguh, Pemerintah akan lebih fokus mengupayakan peningkatan produksi migas," imbuh Bahlil.

Sebagaimana diketahui, cadangan gas dari Proyek UCC ini sekitar 3 triliun kaki kubik (TCF) dan direncanakan onstream tahun 2028. Proyek UCC ini mencakup pengembangan lapangan gas Ubadari, peningkatan perolehan gas (EGR) melalui penangkapan, pemanfaatan, dan penyimpanan Karbon (CCUS) di lapangan Vorwata, serta pemasangan kompresor di darat, memperluas dan memanfaatkan infrastruktur yang telah ada di fasilitas Tangguh LNG di Papua Barat, Indonesia.

Baca Juga: Menpar Ajak Investor UEA Tidak Ragu Tanam Investasi di Sektor Pariwisata RI

Proyek CCUS ini merupakan proyek CCUS skala besar yang paling terdepan dan berpotensi menjadi CCS Hub pertama di Indonesia, dengan potensi kapasitas penyimpanan CO2 sekitar 1,8 Gigaton dan pada fasa awal akan menginjeksikan sekitar 15 juta ton CO2 dari emisi fasilitas operasi Tangguh LNG.

Proyek Tangguh LNG turut mendukung kapabilitas tenaga kerja operasional nasional. Bahkan 70% diantaranya merupakan tenaga kerja asal Papua, dan ditargetkan meningkat menjadi 85% pada tahun 2029.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: