Kemenperin Siap Dorong Industri Hilir Lokal untuk Berdaya Saing Global, Ini Strateginya!
Lebih lanjut, dalam analisis dari Kemenperin, ada dua strategi yang dipaparkan untuk mendukung peningkatan produksi minyak sawit mentah. Yakni peningkatan Oil Palm Productivity (OPP) pada produktivitas kebun, dan kedua peningkatan Oil Extraction Rate (OER) melalui injeksi teknologi pengolahan kelapa sawit itu sendiri.
“Salah satu teknologi optimalisasi produksi minyak sawit mentah adalah SPPOT (Steamless-POMELess Palm Oil Technology), untuk menghasilkan minyak sawit mentah yang lebih bernutrisi, lebih efisien energi, lebih rendah emisi karbon, hingga minimal dalam timbulan limbah cair,” jelasnya.
Baca Juga: Keberlanjutan Jadi Kunci, SIG Pimpin Inovasi Hijau di Industri Semen
Putu mengungkapkan jika teknologi SPPOT tersebut memungkinkan pabrik kelapa sawit dibangun modular skala kecil sekitar 5 – 10 ton TBS per jamnya dengan skema operasional milik pabrik oleh petani rakyat secara Build Owned Transfer atau BOT.
Dirinya juga mengklaim jika telah menerapkan teknologi SPPOT pada skema program restrukturasi mesin atau peralatan industri agro. Sehingga, pihak petani rakyat, koperasi, maupun Gapoktan, bisa mengklaim reimbursement hingga 30% dari harga pembelian mesin kepada Kemenperin.
Baca Juga: Aplikasi SIINas Perkuat Daya Saing Industri Lokal
“Melalui fasilitas ini, kami mengharapkan industri pengolahan buah kelapa sawit mengalami perubahan teknologi yang fundamental, yang akan meningkatkan perolehan minyak sawit mentah sebagai bahan baku industri hilir dalam negeri,” tutur Putu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement