Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kamar Dagang Internasional Optimistis BRICS Plus Jadi Mesin Penggerak Ekonomi Global

Kamar Dagang Internasional Optimistis BRICS Plus Jadi Mesin Penggerak Ekonomi Global Para pemimpin dari Iran, Mesir, China, Rusia, Afrika Selatan, Ethiopia, dan Brasil menghadiri KTT BRICS di Kazan, Rusia, 24 Oktober 2024. | Kredit Foto: AP
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kehadiran BRICS+ yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan, dan beberapa negara lain diyakini akan menjadi mesin penggerak ekonomi global di tengah kekhawatiran atas terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat yang akan mengedepankan kebijakan inward looking dan America First sehingga memicu perlambatan ekonomi dan kelesuan arus perdagangan global.

Head of Global Engagement Kamar Dagang Internasional atau International Chamber of Commerce/ICC, Davide Cichero, memaparkan bahwa sejauh ini kelompok ekonomi BRICS memiliki kontribusi besar terhadap produk domestik bruto (PDB) global sebesar 35 persen. Dengan semakin bertambahnya negara yang tergabung dan membentuk BRICS Plus maka akan semakin besar peran dan pengaruh kelompok ekonomi tersebut.

"Kontribusi PDB global dari BRICS sebesar 35 persen itu lebih besar dari kontribusi negara-negara yang tergabung dalam G7 yang hanya sebesar 29 persen. ICC percaya bahwa dengan memberikan dukungan kepada BRICS Plus maka akan mendorong pertumbuhan ekonomi global," katanya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (28/11/2024).

Davide Cichero menjelaskan, kontribusi BRICS Plus sangat diperlukan di tengah kondisi ekonomi global yang mengalami pelemahan. Belum lagi, ada banyak sekali spekulasi bahwa kebijakan perdagangan Amerika Serikat akan berubah menjadi lebih protektif di bawah pemerintahan Donald Trump yang semakin memperburuk kondisi pelemahan ekonomi global.

Baca Juga: Prabowo Soal Gabung BRICS dan OECD: Gak Ada Masalah, Kita Cari yang Terbaik

Sebagaimana diketahui, Dana Moneter Internasional (IMF) dalam laporan World Economic Outlook (WEO) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2025 menjadi sebesar 3,2 persen. Perkiraan pertumbuhan ekonomi global tersebut sama dengan outlook pertumbuhan tahun ini sebesar 3,2 persen dan lebih rendah 0,1 poin persentase dari rilis WEO sebelumnya pada Juli 2024.

Adapun, alasan IMF memangkas outlook pertumbuhan ekonomi global pada tahun depan karena peningkatan risiko ketidakstabilan geopolitik dunia dan kebijakan proteksionisme perdagangan di Amerika Serikat.

"ICC berkomitmen untuk terus mendorong kebijakan perdagangan bebas lintas batas dan wilayah," tegasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: