Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

PT Berkat Cawan Milenial Jaga Komitmen Ketahanan Pangan Nasional melalui Ekspor Jagung, Tapioka, dan Tepung Konyaku

PT Berkat Cawan Milenial Jaga Komitmen Ketahanan Pangan Nasional melalui Ekspor Jagung, Tapioka, dan Tepung Konyaku Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Berkat Cawan Milenial (BCM), perusahaan yang bergerak dalam pengelolaan bahan pangan dari produksi hingga distribusi internasional, umumkan penandatanganan perjanjian kerja sama ekspor komoditas unggulan Indonesia—jagung, tapioka, dan tepung konyaku—dengan mitra Guang Tong Shi Pin dari Guangdong, China. Pengiriman perdana dijadwalkan pada Januari 2025, menandai langkah penting dalam memperluas jangkauan distribusi global sekaligus mendukung program pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.

Pemerintah Indonesia, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, menargetkan pencapaian swasembada pangan pada tahun 2027. Inisiatif ini mencakup pembangunan lumbung pangan di berbagai tingkatan serta program makan bergizi gratis bagi pelajar dan kelompok rentan. Kerja sama ekspor komoditas yang dilakukan oleh BCM sejalan dengan upaya pemerintah untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.

Via Amalia, Direktur Utama BCM, menyatakan bahwa ekspor jagung, tapioka, dan tepung konyaku ini tidak hanya meningkatkan devisa negara tetapi juga mendorong produktivitas petani lokal. "Kerja sama ini tidak hanya memperkuat posisi Indonesia di pasar global, tetapi juga menjadi bagian dari upaya kami untuk berkontribusi langsung terhadap ketahanan pangan nasional. Kami percaya bahwa ekspor ini akan membuka lebih banyak peluang bagi petani lokal, memperluas cakupan pasar, dan menunjukkan kualitas unggulan bahan pangan Indonesia,” ujarnya.

Sebagai perusahaan yang mengelola bahan pangan dari proses produksi hingga distribusi, BCM memprioritaskan kualitas, efisiensi, dan keberlanjutan. Komoditas seperti jagung, tapioka, dan tepung konyaku dipilih karena tingginya permintaan global terhadap produk ini. Jagung dan tapioka menjadi komponen penting dalam industri pangan dan pakan ternak, sedangkan tepung konyaku telah menarik perhatian pasar internasional sebagai bahan pangan sehat dan ramah lingkungan.

"Kami terus berinovasi untuk memastikan bahwa setiap produk yang kami kelola tidak hanya memenuhi kebutuhan pasar internasional tetapi juga membawa manfaat nyata bagi komunitas lokal. Kami memahami pentingnya efisiensi dalam rantai pasokan, dan itulah yang menjadi fokus utama kami dalam setiap tahap proses produksi hingga distribusi," tambah Via Amalia.

Baca Juga: Sejumlah Asosiasi dan Kementerian Beri Masukan ke Kemenhub agar Truk Sumbu 3 bagi AMDK dan Ekspor Impor Tak Dilarang Beroperasi Saat Nataru

BCM terus berinovasi dalam mengoptimalkan rantai pasokan untuk memastikan produk pangan sampai ke konsumen dengan efisien. Teknologi dan strategi distribusi yang digunakan memungkinkan perusahaan untuk menjaga kesegaran produk, meminimalkan biaya logistik, dan meningkatkan daya saing di pasar internasional. Hal ini juga mendukung pencapaian keberlanjutan dan efisiensi dalam rantai pasokan global.

Kerja sama dengan berbagai pihak menjadi pilar penting dalam strategi BCM untuk memperluas jangkauan distribusi global. Dengan mitra seperti PT Rajawali Nusindo (RNI), BUMN yang berperan aktif dalam mendukung sektor pangan, dan mitra internasional di Guangdong, China, BCM membangun jaringan distribusi yang solid untuk meningkatkan kepercayaan pasar terhadap produk pangan Indonesia.

"Kami yakin bahwa kolaborasi strategis ini akan menjadi tonggak penting dalam perjalanan BCM untuk membawa bahan pangan Indonesia semakin dikenal di pasar internasional. Kami akan terus menjaga standar tinggi dalam kualitas produk dan layanan kami, sejalan dengan visi pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai negara swasembada pangan," tegas Via Amalia.

BCM memastikan seluruh proses produksi, pengolahan, dan distribusi dilakukan sesuai standar internasional. Perusahaan tidak hanya fokus pada keuntungan komersial tetapi juga pada dampak sosial, seperti pemberdayaan petani lokal dan pengurangan jejak karbon dalam rantai pasokan.

Langkah strategis ini diharapkan dapat meningkatkan devisa negara, memperkuat sektor pertanian, dan mendorong daya saing Indonesia di pasar global. BCM berkomitmen untuk terus memberikan solusi pangan inovatif yang berkelanjutan dan berkualitas tinggi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel:

Berita Terkait