Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pendapatan Naik, tapi Lippo Cikarang Rugi Rp1,6 Triliun pada Kuartal III 2024

Pendapatan Naik, tapi Lippo Cikarang Rugi Rp1,6 Triliun pada Kuartal III 2024 RUPS PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) | Kredit Foto: WE
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) mencatat kenaikan pendapatan bersih sebesar 22,47% pada kuartal III 2024 menjadi Rp961,36 miliar dibandingkan Rp784,92 miliar pada periode yang sama tahun 2023.

Selama sembilan bulan pertama 2024, pendapatan LPCK didominasi oleh pendapatan dari pengelolaan kota sebesar Rp299,75 miliar, disusul oleh penjualan rumah hunian dan apartemen Rp299,41 miliar, penjualan tanah industri Rp210,47 miliar, serta penjualan lahan komersial dan rumah toko sebesar Rp112,20 miliar.

Namun, meski pendapatan meningkat, LPCK mencatat kerugian sebesar Rp1,6 triliun pada kuartal III 2024, berbanding terbalik dengan laba sebesar Rp106,30 miliar yang diperoleh pada periode sama tahun 2023.

Kerugian ini terutama disebabkan oleh lonjakan beban lainnya yang mencapai Rp1,73 triliun, meningkat drastis sebesar 9.082% dari Rp18,86 miliar pada kuartal III 2023. Sebagian besar beban ini berasal dari rugi penyelesaian investasi dalam Dana Investasi Infrastruktur (DINFRA) sebesar Rp1,7 triliun per 30 September 2024.

Baca Juga: Kantongi Restu, Lippo Cikarang Right Issue 3 Miliar Saham Baru

Sebagai informasi, DINFRA adalah wadah berbentuk Kontrak Investasi Kolektif yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal, yang kemudian sebagian besar diinvestasikan pada aset infrastruktur oleh Manajer Investasi.

Dari sisi struktur keuangan, total liabilitas LPCK per September 2024 tercatat sebesar Rp8,15 triliun, meningkat signifikan sebesar 182% dibandingkan Rp2,89 triliun per Desember 2023. Liabilitas ini terdiri atas liabilitas jangka pendek sebesar Rp6,09 triliun dan liabilitas jangka panjang sebesar Rp2,05 triliun. Di sisi lain, jumlah ekuitas perseroan per September 2024 tercatat sebesar Rp5,2 triliun.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: