Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita mengapresiasi PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) atas kemajuan yang dicapai, terutama terkait rencana ekspor prekursor nikel untuk industri baterai kendaraan listrik yang dijadwalkan pada awal 2025.
“Saya sangat menghargai dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) atas dedikasinya dalam menjadikan Kawasan Industri Weda Bay sebagai kawasan industri terintegrasi pertama di Indonesia yang mendukung pengolahan mineral dan produksi komponen baterai kendaraan listrik,” ujar Agus dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (3/12/2024).
Agus mengatakan, dukungan terhadap pengembangan ekosistem kendaraan listrik adalah langkah strategis yang sejalan dengan upaya Pemerintah untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan dan pengendalian emisi Gas Rumah Kaca (GRK).
Baca Juga: Pasok Baterai Kendaraan Listrik, MBMA Bakal Lakukan Private Placement
Pasalnya, saat ini pemerintah berkomitmen dalam kebijakan penurunan emisi GRK di level internasional dengan penetapan target pengurangan emisi GRK pada Enhanced Nationally Determined Contributions (NDC) sebesar 31,89 persen dengan upaya sendiri, atau 43,20 persen dengan dukungan internasional di tahun 2030 hingga akhirnya mencapai Net Zero Emissions (NZE) di 2060 atau lebih awal.
"Salah satu program utamanya adalah dengan pengembangan ekosistem kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB),” ujarnya.
Ia menegaskan Pemerintah terus mendukung penuh percepatan pengembangan ekosistem KBLBB, yang salah satunya didorong melalui proyek-proyek seperti Weda Bay.
“Kehadiran proyek ini diharapkan dapat memperkuat ekosistem kendaraan listrik dan memberikan dampak positif bagi ekonomi Indonesia, khususnya di Maluku Utara dan Halmahera Tengah," ucapnya.
Sementara itu, Presiden Direktur PT IWIP, Xiang Binghe, mengatakan perusahaan mengalami perkembangan cukup signifikan. Dimana saat ini perusahaan memiliki lebih dari 80.000 karyawan tidak lepas dari kerja sama solid antara pihak perusahaan dan Pemerintah.
Untuk itu, IWIP berharap dapat terus melanjutkan kerja sama ini untuk membawamanfaat bagi masyarakat Indonesia, khususnya di wilayah Maluku Utara.
“Kami berharap dukungan dan kerja sama yang baik ini terus terjalin agar proyek ini dapat berkembang pesat dan memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia, khususnya bagi masyarakat Maluku Utara dan Halmahera Tengah,” ujar Xiang.
Sebagaimana diketahui, PT IWIP, melalui anak perusahaan PT Huaneng New Material, berencana mengekspor 50.000 ton per tahun Precursor Nickel Cobalt Manganese Hydroxide (NCM) kepasar Amerika Utara dan Eropa.
Selain itu, Weda Bay Project juga akan terus berkembang dengan rencana untuk memproduksi Baterai Kendaraan Listrik dan Sistem Penyimpanan Energi (Energy StorageSystem) yang akan dikelola oleh PT REPT Battero Energy Co. Ltd.
Kapasitas produksi baterai ini akan dimulai pada 8 GWh pada Maret 2026 dan berkembang hingga 20 GWh pada 2027.
Ditargetkan dapat membuka peluang lapangan pekerjaan bagi sekitar 2.800 tenaga kerja. Proyek ini juga akan memproduksi Off Road Pure Electric Mining Dump Truck dengan kapasitas baterai mulai dari 282 kWh hingga 375 kWh, dengan perakitan truk pertama yangdl dijadwalkan pada Desember 2025
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement