- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Merger XL Axiata dan Smartfren Lahirkan XLSmart yang Bernilai Rp104 Triliun
PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) dan PT Smartfren Telecom Tbk (Smartfren) mengumumkan langkah strategis melalui merger dengan nilai gabungan mencapai Rp104 triliun (US$6,5 miliar). Penggabungan ini melahirkan entitas baru bernama PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (XLSmart) yang diharapkan menjadi kekuatan baru di sektor telekomunikasi Indonesia.
“Merger ini mencerminkan komitmen kami untuk memperkuat ekonomi digital Indonesia. Dengan menggabungkan sumber daya, keahlian, dan posisi pasar, kami percaya dapat menjembatani kesenjangan digital serta memberikan layanan telekomunikasi yang lebih baik dan inklusif,” ujar Dian Siswarini, Presiden Direktur dan CEO XL Axiata, pada Selasa (11/12/2024).
XLSmart akan melayani pangsa pasar yang lebih luas, dengan total pelanggan gabungan mencapai 94,51 juta atau sekitar 27% pangsa pasar nasional. Entitas ini juga diproyeksikan menghasilkan pendapatan tahunan sebesar Rp45,4 triliun (US$2,8 miliar) dengan EBITDA lebih dari Rp22,4 triliun (US$1,4 miliar).
Baca Juga: XL Axiata dan Smartfren Gabung! Ini Langkah Besar di Balik Merger Rp104 Triliun
Menurut Merza Fachys, Direktur Utama Smartfren, merger ini menjadi langkah penting untuk memberikan manfaat signifikan kepada pelanggan dan mendukung ambisi transformasi digital Indonesia.
“Kami percaya melalui XLSmart, kami mampu melanjutkan komitmen untuk memberikan layanan prima, meningkatkan konektivitas digital, dan mendorong inovasi. Bersama, kami optimistis membawa kemajuan luar biasa untuk ekonomi digital Indonesia,” tegasnya.
Kolaborasi ini juga bertujuan mempercepat adopsi teknologi 5G, kecerdasan buatan, dan komputasi awan. Sinergi yang dihasilkan diperkirakan menciptakan efisiensi biaya sebesar US$300-400 juta sebelum pajak, setelah integrasi jaringan rampung.
Baca Juga: Emiten Sinarmas Group Lepas Saham Smartfren (FREN) Rp562,15 Miliar, untuk Apa?
Nantinya, XLSmart akan berada di bawah kepemimpinan bersama Axiata Group Berhad (Axiata) dan Sinar Mas Group, yang masing-masing memegang 34,8% saham. Setelah penyelesaian transaksi, Axiata diperkirakan menerima hingga US$475 juta, termasuk pembayaran tambahan pada akhir tahun pertama.
“Ini adalah momentum penting untuk membangun fondasi ekonomi digital yang tangguh. Kami berterima kasih kepada Pemerintah Indonesia dan seluruh pemangku kepentingan atas dukungan mereka terhadap visi kami,” ujar Vivek Sood, Group CEO Axiata.
Proses merger ini telah mendapatkan persetujuan dari dewan direksi kedua perusahaan dan menunggu persetujuan regulator serta pemegang saham. Transaksi diharapkan selesai pada paruh pertama 2025, dengan transisi yang dirancang untuk memastikan minimnya gangguan pada karyawan, pelanggan, dan mitra.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement