Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada penutupan perdagangan di Kamis (12/12). Bursa mengalami koreksi sebesar 70,51 poin atau -0,94% dan ditutup di level 7.394,24. Indeks LQ45 juga mengalami penurunan dengan turun 15,67 poin atau -1,76% dan berakhir di level 874,89.
Dilansir Jumat (13/12), Laporan D’Origin Financial And Business Advisory mengatakan bursa turun akibat adanya tekanan jual yang kuat dari asing. Tercatat mereka melakukan aksi jual bersih (net sell) sebesar Rp2,18 triliun.
Baca Juga: Melebur dengan XL Axiata, BEI Bakal Hapus Saham FREN dari Papan Perdagangan
Aksi jual terbesar oleh asing terjadi pada saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan nilai Rp624,8 miliar dalam pasar reguler. Adapun total aksi beli bersih (net buy) asing sepanjang tahun ini berkurang menjadi Rp21,32 triliun.
Dalam perdagangan hari tersebut, 347 saham mencatatkan koreksi, 210 saham menguat, dan 234 saham stagnan. Volume perdagangan mencapai 20,98 miliar saham, dengan 1,22 juta transaksi, menghasilkan nilai total transaksi sebesar Rp12,12 triliun.
Sejumlah saham-saham ini menjadi sorotan atas pencapaian mereka dalam perdagangan pada hari tersebut. Saham-saham yang mencatatkan kenaikan terbesar (top gainers) meliputi:
- PT Trust Finance Indonesia Tbk (TRUS)
- PT Sunson Textile Manufacture Tbk (SSTM)
- PT Langgeng Makmur Industri Tbk (FUTR)
Sebaliknya, saham-saham yang mengalami penurunan terbesar (top losers) adalah:
- PT Satria Antaran Prima Tbk (SAPX)
- PT Chitose International Tbk (CINT)
- PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ)
Adapun saham paling aktif diperdagangkan berdasarkan volume meliputi:
- PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO)
- PT Surya Citra Media Tbk (SCMA)
- PT Bumi Resources Tbk (BUMI)
Baca Juga: IHSG Berpotensi Menguat, Ada Prospek Menarik dalam Saham TLKM dan JSMR
IHSG terkoreksi turut dipengaruhi oleh pelemahan bursa global akibat kekhawatiran inflasi dan proyeksi kebijakan suku bunga. Aksi jual asing juga menambah tekanan pada indeks domestik. Namun, penguatan pada beberapa saham lapis kedua dan ketiga menunjukkan peluang rotasi sektor oleh investor lokal.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement