Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perkuat Ekonomi Kerakyatan, Wamenkop Luncurkan Ini di Kaltim

Perkuat Ekonomi Kerakyatan, Wamenkop Luncurkan Ini di Kaltim Kredit Foto: Dokumen Pribadi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono secara resmi meluncurkan Koperasi Kaum Syarikat Islam Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) pada Minggu (15/12/2024) sebagai upaya untuk memperkuat ekonomi kerakyatan.

Peluncuran Koperasi Kaum Syarikat Islam Provinsi Kaltim di Samarinda diharapkan Wamenkop Ferry mampu menggerakkan roda ekonomi rakyat, khususnya di kalangan masyarakat kelas bawah.

Baca Juga: Pemerintah Siapkan Paket Insentif Seiring Pemberlakuan PPN 12% Per 1 Januari 2025

"Tidak bisa dipisahkan antara keberadaan Syarikat Islam dengan koperasi," tegasnya, saat meresmikan Koperasi Kaum Syarikat Islam Kaltim, di sela-sela kegiatan Musyawarah Kerja Wilayah Syarikat Islam Kaltim, di Kota Samarinda, dikutip dari siaran pers Kemenkop, Senin (16/12).

Dirinya menambahkan, hubungan antara Syarikat Islam, ekonomi syariah, dan koperasi, sangat erat kaitannya, karena menekankan keadilan sosial dan kesejahteraan masyarakat yang akan menciptakan landasan yang kuat untuk pembangunan ekonomi.

"Itu tidak hanya menguntungkan secara finansial, tetapi juga bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan yang berkeadilan dan berkelanjutan," jelas Wamenkop.

Terlebih lagi, lanjut Wamenkop, kongres koperasi pertama digaungkan di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, yang kala itu Syarikat Islam tengah dalam zaman keemasannya, dimana semua pedagang merupakan bagian Syarikat Islam. "Jadi, dalam perjalanannya, tidak bisa terpisahkan antara koperasi dengan Syarikat Islam," ungkap Wamenkop.

Bahkan, Wamenkop Ferry berharap pendirian koperasi itu bisa memanfaatkan potensi ekonomi yang bisa dikembangkan di Kaltim. Diantaranya, memanfaatkan lahan eks tambang untuk kegiatan pertanian, khususnya tanaman pangan, holtikulturan, peternakan, perikanan, dan sebagainya. 

"Kementerian Koperasi (Kemenkop) akan terus mendampingi, menginkubasi bisnisnya, hingga membantu permodalannya melalui LPDB KUMKM," tegas Wamenkop.

Ke depannya, Koperasi Kaum Syarikat Islam diharapkan turut serta berperan mendukung dan menyukseskan program-program yang telah disusun pemerintah. "Keberhasilan setiap program sangat bergantung pada kekuatan kolaborasi antara pemerintah dengan Gerakan Koperasi, termasuk organisasi masyarakat akan menciptakan dampak yang lebih besar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Wamenkop.

Sementara Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik menyambut baik hadirnya Koperasi Kaum Syarikat Islam Kaltim dengan memberikan tantangan agar koperasi bisa mengolah potensi lahan yang ada di Kaltim hingga bisa menghasilkan nilai keekonomian bagi masyarakat.

"Ada ribuan lahan eks tambang yang terbengkalai begitu saja. Silakan dimanfaatkan dan dikembangkan koperasi Syarikat Islam, terutama untuk memperkuat sektor pertanian kita," ungkap Akmal Malik.

Dakwah Ekonomi

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Lajnah Tanfidziyah Syarikat Islam Hamdan Zoelva menyebutkan bahwa sejatinya Syarikat Islam (SI) itu adalah gerakan dakwah ekonomi yang menjadi fokus gerakan masa sekarang. "Kita sudah mulai ini sejak 2015, dan momentum sekarang sangat bagus karena pemerintahan Presiden Prabowo Subianto mengutamakan kemajuan ekonomi rakyat," kata Hamdan.

Bagi Hamdan, ekonomi rakyat itu lembaga hukumnya adalah koperasi. "Jadi, gerakan SI adalah gerakan menggerakkan rakyat untuk membangun semangat berusaha dan meningkatkan derajat ekonomi rakyat," kata Hamdan.

Menurut Hamdan, SI memiliki dasar dengan ciri dan azas yang menaunginya selama ini. Pertama, ciri dan azas Islam dengan segala ajaran yang terkandung di dalamnya. Kedua, organisasi sosialis kerakyatan. Dasar ketiga adalah kebangsaan dan nasionalisme Indonesia.

"Orientasi gerakan SI saat ini adalah dakwah ekonomi, disamping dakwah Islam sebagai pondasinya. Memang sudah seharusnya begitu," tandas Hamdan.

Terlebih lagi, lanjut Hamdan, nature SI adalah syarikat dagang. "Kita harus kembali ke gerakan ekonomi rakyat di bawah yang sosialis itu. Dan itu merupakan Gerakan Koperasi," ulas Hamdan.

Dulu, lanjut Hamdan, setiap Tjokroaminoto berkunjung ke daerah-daerah selalu bertanya apakah sudah mendirikan koperasi atau belum. Atau, koperasinya sudah berjalan atau belum. "Nah, sosok Tjokroaminoto itu sekarang ada dalam diri Wamenkop kita," ungkap Hamdan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: