Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Geopolitik Memanas, Harga Minyak Dunia Meroket dalam Sepekan

Geopolitik Memanas, Harga Minyak Dunia Meroket dalam Sepekan Kredit Foto: Pixabay/jdblack
Warta Ekonomi, Jakarta -

Harga minyak mentah dunia mencatatkan lonjakan signifikan pada penutupan perdagangan di Jumat (13/12). Hal ini tidak terlpeas dari sejumlah faktor global yang memperketat pasokan dan meningkatkan prospek permintaan akan minyak.

Dilansir Senin (16/12), West Texas Intermediate (WTI) naik US$1,27 atau 1,8%, ditutup pada US$71,29. Sementara Brent naik US$1,08 atau 1,5%, mencapai US$74,49. Kenaikan ini juga diikuti oleh kenaikan mingguan dari masing-masing komoditas yakni 6% dan 5%.

Baca Juga: Solusi Atasi Stunting hingga Masalah Kesehatan Lainnya, Se 'Poweful' Apa Minyak Makan Merah?

Ketegangan geopolitik menjadi faktor utama kenaikan dalam sepekan ini. Uni Eropa baru-baru ini memberikan sanksi tegar yang  menargetkan armada tanker bayangan dari Rusia.

Inggris, Prancis, dan Jerman juga tengah bersiap mengembalikan sanksi internasional terhadap Iran. Hal ini menyusul adanya kekhawatiran terkait dengan program nuklir dari negara tersebut.
Langkah-langkah ini berpotensi memperketat pasokan minyak global.

China juga memberikan angin segar dengan adanya peningkatan impor minyak mentah di November 2024. Hal ini menjadi kabar baik meski negara tersebut memiliki pasokan minyak murah dari Arab Saudi.

Di sisi lain, ekspektasi terkait dengan penurunan suku bunga memperkuat peningkatan harga bahan bakar. Federal Reserve (The Fed) salah satunya terus menjadi sorotan karena digadang-gadang akan memangkas suku bunga sebesar 25 poin.

Meski terdapat banyak faktor penunjang kenaikan harga, terdapat faktor naiknya pasokan minyak yang perlu menjadi perhatian investor. Negara non-OPEC+ seperti Argentina, Brasil, Kanada, Guyana, dan AS diproyeksikan meningkatkan pasokan sebesar 1,5 juta barel per hari pada 2025.

Baca Juga: Perkuat Sinergi, Pertamina Geothermal (PGEO) Siap Lakukan Pengeboran di Aceh

Surplus pasokan dari negara-negara ini bisa menjadi tantangan bagi stabilitas harga pada tahun mendatang. Pasar diharapkan untuk terus memantau proyeksi terkait peningkatan pasokan serta arah kebijakan bank sentral dalam waktu dekat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: