Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur (Jatim), Kiai Noor Shodiq Askandar secata tegas mengatakan, pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Pesantren harus mempu mengusai digital dalam menjalankan lini usahanya. Hal ini, bertujuan agar tidak ketinggalan dari berbagai lini sektor usaha lain di era digital seperti saat ini yang semakin berkembang.
"Spiritnya seperti itu (UMKM Pesantren) harus tetap bersaing di era digital seperti sekarang. Ini sekaligus untuk penguatan ekonomi digital pesantren ke depan," tegas Noor Shodiq Askandar dalam acara diskusi Balajar Bareng bertajuk "Meningkatkan UMKM Pesantren dalam Menghadapi Era Digital" di Kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim, Surabaya, Selasa (18/12).
Baca Juga: Menteri Koperasi: Tahun 2025, Dana Bergulir LPDB-KUMKM Harus Prioritaskan Sektor Produktif
Menurut Noor Shodiq Askandar, saat ini beban pengurus pesantren sekarang ini memang berat. Dari aspek sosial harus memutar cara bagaiaman agar santri tetap bisa mengaji, namun di sisi lain juga harus berpikir bagaimana pondok pesantren terebut bisa hidup.
"Pesantren ada punya usaha, tapi pengelolaannya yang memang butuh usaha lebih. Saya rasa program ini bagus bagi pesantren-pesantren," ujarnya.
Sementara itu Direktur Aloha Institute, Muhammad Taufiq menilai, di tengah tantanngan era digital sekarang ini memang para pelaku UMKM, terutama UMKM Pesantren dituntut harus lebih inovatif. Dalam persaingan ekonomi digital seperti sekarang, pesantren harus menjadi bagian penting dari pertumbuhan ekosistemnya.
"Harapannya tentu agar kawan-kawan pengelola UMKM di Pesantren bisa lebih adaptif dengan kondisi ekonomi sekarang ini," ungkap Muhammad Taufiq.
Disisi lain, Head of Public Affair CCEP Indonesia, Dhedy Adi Nugroho juga menambahkan, kegiatan pengembangan UMKM pesantren diharapkan tidak hanya berhenti pada diskusi atau pelatihan jangkan pendek semata, namun ke depan di harapkan ada bentuk pendampingan agar pelatihan bisa menimbulkan dampak bagi pesantren.
"Setelah ini akan ada grup WhatsApp, ruang buat diskusi dan pengembangan teman-teman semuanya. Ada pendampingan, dan semoga bisa berlanjut pelatihan lanjutan ke depannya," pungkasnya.
Baca Juga: Kemendag Memiliki Berbagai Fasilitas untuk Dukung Promosi Ekspor UMKM Berkearifan Lokal
Seperti diketahui diskusi bareng banyak diikuti puluhan pelaku UMKM Pesantren untuk belajar bareng strategi digital. antara meraka merupakan perwakilan dari sejumlah pesantren anggota Rabithah Ma'had Islamiyah (RMI) dari dua wilayah; Kota Surabaya dan Sidoarjo dan didukung penuh oleh Aloha Institute dan PWNU Jatim serta dari Coca-Cola Europacific Partners Indonesia (CCEP Indonesia).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement