Terus Menggali Potensi Kelautan Indonesia, Menteri KKP Trenggono Masuk Kategori Menteri Terbaik Versi LPI
Hasil survei Kabinet Merah Putih (KMP) 2024 menempatkan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Sakti Wahyu Trenggono masuk ke dalam daftar 10 Menteri Terbaik.
Menurut Wakil Direktur LPI, Ali Ramadhan, "Dari survei ini Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Pak Sakti Wahyu Trenggono masuk dalam list 10 Menteri Terbaik dari konstruksi survei kami berdasarkan penilaian mayoritas responden.”
Ali melanjutkan, bahwa Trenggono meraih skor 89,87 dan berada di urutan kedua, tepat di belakang Menkopolkam, BG, yang meraih skor 90,31.
Hal ini tidak terlepas dari berbagai kebijakan yang dilakukan Menteri Trenggono. Ali mengatakan, mayoritas responden berharap agenda Program Pembangunan Ekonomi Biru Menteri Trenggono dapat dikembangkan lebih lanjut karena sejalan dengan perbaikan kualitas kehidupan masyarakat.
Sebagian responden lainnya berharap agar potensi kelautan dan perikanan di Indonesia dapat dikelola secara optimal, tanpa mengabaikan aspek konservasi dan kelestarian ekologi kelautan.
Untuk diketahui, Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) telah merilis hasil survei terkait Kabinet Merah Putih (KMP) menjelang akhir tahun 2024. Rilis ini dilakukan pada Jumat, 20 Desember 2024, di Jakarta. Survei tersebut bertujuan untuk menggambarkan performa kabinet sekaligus memproyeksikan harapan publik terhadap pemerintahan di tahun mendatang.
Dalam survei ini, LPI memfokuskan kajiannya pada dua dimensi. Dimensi pertama adalah performa Kabinet Merah Putih, yang meliputi evaluasi kinerja para menteri dan kepala lembaga negara, pelaksanaan program kerja di masing-masing institusi, baik kementerian maupun non-kementerian, serta kapasitas mereka dalam menjalankan tugas sesuai visi-misi Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Dimensi kedua menyoroti proyeksi tahun 2025, sekaligus merangkum harapan terbesar publik terhadap arah pemerintahan di masa depan.
Survei ini berlangsung secara nasional dari 12 hingga 19 Desember 2024, melibatkan kelompok intelektual kelas menengah sebagai responden. Kelompok ini terdiri dari masyarakat dengan tingkat pendidikan tinggi, seperti lulusan S1, S2, hingga S3, yang memiliki perhatian aktif terhadap dinamika sosial-politik dan pandangan independen mengenai situasi di tahun 2024.
Penelitian ini dilakukan di 20 provinsi besar di Indonesia dengan jumlah responden sebanyak 700 orang. Responden dipilih secara purposive sampling, yakni berdasarkan kriteria tertentu, termasuk akademisi, pakar, peneliti, aktivis, hingga anggota NGO. Survei dilaksanakan melalui berbagai metode, mulai dari pengisian formulir daring, email, pesan WhatsApp, hingga wawancara virtual. Tingkat kesalahan survei diperkirakan sebesar ±3,69% dengan tingkat kepercayaan mencapai 95%.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement