Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono meminta para penyuluh untuk berinovasi mendukung produktivitas pelaku utama sektor kelautan dan perikanan yang bergerak di bidang penangkapan, budidaya, hingga pengolah hasil perikanan untuk mendorong pencapaian target swasembada pangan.
Menteri Trenggono menyampaikannya dalam Rapat Koordinasi Nasional Penyuluhan Kelautan dan Perikanan (Rakornasluh KP) Tahun 2024 dengan tema Sinergitas Pusat dan Daerah Mendukung Transformasi Penyuluhan Kelautan dan Perikanan di Kantor KKP, Jakarta Pusat, Senin (16/12/2024).
Baca Juga: Menko Airlangga Lantik Pejabat Eselon I, Harapkan Ini Guna Capai Target Pertumbuhan Ekonomi
“Saya ingin ada kompetisi-kompetisi inovasi para penyuluh kita untuk meningkatkan produksi kelautan dan perikanan sesuai dengan komoditasnya masing-masing dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Menteri Trenggono, dikutip dari siaran pers KKP, Selasa (17/12).
Keberadaan 4.000 lebih penyuluh perikanan di berbagai daerah Indonesia, sambungnya, harus bisa memberikan dampak signifikan terhadap majunya sektor kelautan dan perikanan nasional. Produksi perikanan budi daya dan tangkap harus meningkat, begitupun dengan kualitasnya sehingga hasil perikanan kita punya daya saing tinggi di pasar global.
Menteri Trenggono juga menekankan pentingnya konservasi serta keseimbangan ekonomi dan ekologi, sehingga adanya keberlanjutan sektor kelautan dan perikanan bagi generasi-generasi penerus yang akan datang. Hal tersebut menjadi tugas penyuluh untuk disampaikan kepada masyarakat dalam tugas pendampingan kelompok-kelompok usaha kelautan dan perikanan sehari-hari.
“Dengan sumber daya yang di miliki, kemampuan dan kemauan yang kuat, pasti kita bisa membawa Indonesia menjadi juara di sektor kelautan dan perikanan. Mari kita bekerja sebaik mungkin untuk kemajuan bangsa ini,” harapnya.
Transformasi penyuluh
Sampai saat ini menurut Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDM KP) I Nyoman Radiarta, ada 4.133 penyuluh KP yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, yaitu di 37 provinsi dan 509 kabupaten/kota.
Pihaknya tengah mengupayakan transformasi penyuluhan kelautan dan perikanan yang difokuskan pada tiga aspek utama, yang saling mendukung untuk menciptakan layanan penyuluhan yang lebih profesional, efektif, dan berkelanjutan.
Perbaikan mekanisme kerja dilakukan melalui penyempurnaan sistem pelaporan dan penugasan berbasis kinerja. Kemudian optimalisasi program pelatihan, penyediaan formasi pendidikan formal mulai dari jenjang S1 hingga S3, serta berbagai kegiatan pengembangan karir untuk memperkuat kapasitas penyuluh. Yang juga penting adalah pemanfaatan teknologi digital untuk memastikan transparansi dalam pemantauan kinerja, presensi, pelaporan kegiatan, peningkatan kompetensi, serta menyediakan database kelompok pelaku usaha.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Advertisement