Sebagai upaya mengembangkan ekosistem bisnis, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menjalankan program Incubator Development and Entrepreneurship Advancement Expo (IDEA Expo) yang telah berlangsung pada 18-20 Desember 2024 di Jakarta.
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan melalui program inkubator bisnis, Kemenperin mengembangkan dan memfasilitasi wirusaha baru agar bisa berkontribusi dalam ekosistem industri.
Baca Juga: Antisipasi Konflik Agraria, Pertamina Gandeng Kementerian ATR/BPN
"Salah satu SDM industri yang tidak kalah penting untuk dikembangkan dan difasilitasi, yakni wirausaha industri, khususnya wirausaha baru melalui program inkubator bisnis sebagai tunas-tunas wirausaha yang akan berkontribusi dalam ekosistem industri nasional," kata Menperin AGK, dikutip dari siaran pers Kemenperin, Selasa (24/12).
Sepanjang tahun 2024, Kemenperin melalui peran Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI), telah melakukan pembinaan dan inkubasi terhadap 94 tenant (kelompok usaha) dari berbagai bidang usaha industri, dan membuka lapangan kerja bagi sebanyak 639 karyawan atau pekerja industri.
Kegiatan ini dilaksanaan di tujuh Balai Diklat Industri (BDI) binaan BPSDMI Kemenperin, dengan melalui tiga tahapan, yakni pra-inkubasi, inkubasi, dan pasca-inkubasi, atau mulai dari proses pemilihan, pendampingan dan pengembangan sampai pemantauan, serta fasilitasi permodalan.
“Oleh karena itu, dengan adanya event IDEA Expo 2024 ini, kami berupaya untuk memberikan wahana bagi wirausaha baru agar dapat menampilkan dan mempromosikan produk dan inovasinya serta menjalin kolaborasi di antara pelaku industri kecil, menengah dan besar,” ungkap Kepala BPSDMI Masrokhan.
Salah satu busana hasil karya tenant bidang fesyen binaan BDI Jakarta, diapresiasi langsung oleh Menperin AGK, dengan memakai jaket motif batik khas Bangka Belitung pada penutupan IDEA Expo 2024. Busana tersebut merupakan produk terbaru hasil kolaborasi antara Sepiak Belitung dengan Studio Ikaten.
Kepala BDI Jakarta, Ali Khomaini menjelaskan, motif batik itu memiliki makna “Puake”, yang dalam bahasa Belitung berarti adalah pusaka atau benda yang bernilai serta berkualitas tinggi untuk mengangkat marwah produk lokal Indonesia. “Kami sangat senang dan bangga sekali karena Pak Menteri memberikan apresiasi terhadap produk inovasi dari tenant binaan kami,” ujarnya.
Ali menegaskan, pihaknya bertekad untuk terus membangun ekosistem kewirausahaan yang mencakup berbagai aspek dan dapat dikenal luas. “Untuk membantu program inkubator bisnis di BDI Jakarta, kami melakukan kerja sama dengan beberapa organisasi nonpemerintah untuk memberikan kemudahan dalam melakukan kegiatan inkubator bisnis ini,” tuturnya.
Upaya tersebut sesuai dengan branding yang diusung oleh BDI Jakarta, yaitu Maju Inkubator Bisnis BDI Jakarta. “Kami berharap dapat menciptakan kolaborasi dan jaringan yang kuat antara para pengusaha, investor, dan pemangku kepentingan lainnya untuk dapat mendorong pertukaran ide, inovasi, dan peluang bisnis yang saling menguntungkan,” ungkap Ali.
Melalui visi Maju Inkubator Bisnis BDI Jakarta, diharapkan pula dapat memberikan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi nasional. “Kami optimistis, dari kegiatan inkubator bisnis ini akan tercipta wirausaha industri baru yang berperan dan berkontribusi dalam peningkatan daya saing ekonomi bangsa dan negara,” imbuhnya.
Pelaksanaan program inkubator bisnis di BDI Jakarta, dilakukan secara in-wall (di lokasi) dan out-wall (di luar lokasi). Adapun bidang usaha yang ditangani oleh BDI Jakarta dalam pelaksanaan inkubator bisnis, di antaranya bidang tekstil yang meliputi fesyen, custom made, batik, sablon dan produk tekstil. Selain itu, bidang otomotif yang meliputi pembuatan aksesoris otomotif dan kerajinan logam.
Pada tahun 2024, BDI Jakarta ditargetkan dapat menumbuhkan wirausaha sebanyak lima tenant, dan dalam realisasinya mampu melebihi target, dengan melahirkan sebanyak tujuh tenant dari total pendaftar sebanyak 263 wirausaha dari berbagai wilayah Indonesia. Ketujuh tenant itu terdiri dari bidang fesyen, yaitu Kayo, Syawar, Kamaku, King 3 Apparel. Selanjutnya, bidang batik (Sepiak Belitung), bidang home textile (Double Eight Craft), dan bidang kerajinan logam (Lievik Atelier).
Capaian yang telah dihasilkan Inkubator Bisnis BDI Jakarta, yaitu wirausaha dapat berkolaborasi agar meningkatkan branding, promotion dan merchandising. Adapun kolaborasi tenant yang diwujudkan pada IDEA Expo 2024, yaitu Sepiak dan Studio Ikaten, Kamaku dan Shinta Zahara, Syawar dan Rona Mentari, Double Eight Craft dan Batik Riana Kesuma, serta King 3 Apparel dan PT Andriya Fesyen Indonesia Textile.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement