Bank Indonesia Pastikan Temuan Uang Palsu di UIN Makassar Berkualitas Rendah
Bank Indonesia (BI) memastikan bahwa uang palsu yang ditemukan di UIN Alauddin Makassar memiliki kualitas rendah dan mudah dikenali masyarakat dengan metode 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang). Teknik cetaknya yang sederhana menggunakan printer inkjet dan sablon membuat uang palsu tersebut diklaim jauh dari standar keamanan uang asli.
“Uang palsu ditemukan dicetak dengan teknik sablon biasa dan tidak memiliki unsur pengaman yang seharusnya ada pada uang asli, seperti benang pengaman, watermark, dan gambar UV. Oleh karena itu, uang palsu tersebut sangat mudah diidentifikasi dengan kasat mata,” ungkap Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang BI, Marlison Hakim, dalam keterangannya, Senin (30/12/2024).
Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, BI pun gencar mengedukasi melalui kampanye Cinta, Bangga, Paham (CBP) Rupiah dan terus menghadirkan desain uang Rupiah dengan fitur keamanan yang lebih canggih.
Baca Juga: Waspada Uang Palsu, Begini Cara Memastikan Keaslian Rupiah
Marlison juga mengingatkan masyarakat agar tidak mencoba merusak uang untuk memastikan keasliannya, seperti dengan membelah uang, karena hal ini dapat berisiko sanksi pidana. Sebagai alternatif, ia menyarankan penggunaan alat bantu seperti lampu ultraviolet untuk memeriksa pendaran khas pada uang asli.
“Jika ingin memastikan keaslian uang Rupiah, cukup gunakan metode 3D. Jangan sampai merusak uang dengan cara membelahnya, karena itu bisa berisiko terkena sanksi pidana,” tegasnya.
Selain itu, BI menekankan pentingnya menjaga uang Rupiah melalui prinsip 5 Jangan, yaitu Jangan dilipat, Jangan dicoret, Jangan distapler, Jangan diremas, dan Jangan dibasahi. Langkah ini diperlukan untuk memastikan uang tetap dalam kondisi baik dan layak edar.
Baca Juga: Bank Indonesia Apresiasi Aparat Mengungkap Jaringan Pembuat dan Pengedar Uang Palsu
Dalam upaya memberantas peredaran uang palsu, BI kini tengah bekerja sama dengan Polri, Botasupal, Kejaksaan, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC), dan perbankan. Marlison juga menyampaikan apresiasi kepada Polri atas keberhasilannya membongkar kasus percetakan uang palsu di gedung perpustakaan lantai III, UIN Alauddin Makassar, Gowa.
“Kami siap mendukung proses penyidikan Polri dengan memberikan klarifikasi terkait uang yang diragukan keasliannya dan menyediakan tenaga ahli untuk memverifikasi ciri keaslian uang Rupiah,” jelas Marlison Hakim.
Kolaborasi ini merupakan wujud komitmen BI dalam melindungi masyarakat dari risiko uang palsu sekaligus memastikan kepercayaan terhadap mata uang Rupiah tetap terjaga.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri
Tag Terkait:
Advertisement