- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Stimulus China Kurang Berdampak, Bursa Saham Asia Loyo saat Mengawali 2025
Bursa Saham Asia mengawali tahun baru dengan mencatat pergerakan yang bervariasi pada penutupan perdagangan di Kamis (2/1). Sorotan utama investor saham tertuju pada pasar saham dari China.
Dilansir Jumat (3/1), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks yang tergolong masuk ke dalam Bursa Saham Asia. Sejumlah indeks mencatatkan koreksi yang signifikan:
- CSI 300 (China): Turun hingga 2,91% ke 3.820,39.
- Kospi (Korea Selatan): Turun tipis 0,02% ke 2.398,94.
- Kosdaq (Korea Selatan): Naik 1,24% ke 686,63.
- Straits Times (Singapura): Menguat 0,35% ke 3,800.81.
- S&P/ASX 200 (Australia): Naik 0,52% ke 8.201,2,
- Hang Seng (Hong Kong): Turun 2,18% ke 19.623,32.
China menjadi sorotan setelah adanya isyarat bahwa ekonomi negara tersebut masih belum pulih sepenuhnya. Indeks manufaktur negara tersebut baru-baru ini dikabarkan turun ke 50,5 di Desember 2024. Capaian tersebut lebih rendah dari ekspektasi pasar yang berada dalam kisaran 51,7.
Ekonom Senior Caixin Insight Group, Wang Zhe menjelaskan bahwa ketidakpastian ekonomi global menyebabkan kurang efektifnya kebijakan stimulus pemerintah dari China.
“Kondisi ekonomi global yang tidak pasti terus memberi tekanan besar pada ekspor China," ungkapnya.
Baca Juga: IHSG Naik Signifikan, Beberapa Saham Ini Terpantau Jadi Incaran Investor
Adapun Korea Selatan perlahan mulai stabil menyusul gejolak politik yang terjadi dalam negara tersebut. Gubernur Bank of Korea, Rhee Chang-yong baru-baru ini menyatakan akan menerapkan kebijakan moneter yang fleksibel untuk menghadapi ketidakpastian global.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement