- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Pasar Memilih Defensif, Bursa Asia Dihadapkan Ketidakpastian Ekonomi Dunia

Bursa Asia mengawali perdagangan pekan ini dengan mencatatkan pelemahan yang signifikan dalam perdagangan di Senin (13/1). Pasar merespons cepat data perekonomian terbaru yang muncul di Amerika Serikat (AS).
Dilansir Selasa (14/1), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks yang tergolong masuk ke dalam Bursa Asia. Semua indeks utama kompak mengalami koreksi:
- CSI 300 (China): Turun 0,27% ke 3.722,51.
- Hang Seng (Hong Kong): Melemah 0,73% ke 18.874,14.
- S&P/ASX 200 (Australia): Jatuh 1,23% ke 8.191,9.
- Kospi (Korea Selatan): Turun 1,04% ke 2.489,56.
- Kosdaq (Korea Selatan): Melemah sebesar 1,35% ke 708,21.
Data Ketenagakerjaan AS baru-baru ini tercatat tumbuh sebesar 256 ribu di Desember 2024. Capaian ini jauh melampaui proyeksi ekonom yang hanya memperkirakan kenaikan 155 ribu. Tingkat pengangguran turun dari prediksi 4,2% menjadi 4,1%.
Data ini memicu spekulasi kuat bahwa suku bunga tinggi akan dipertahankan lebih lama oleh Federal Reserve (The Fed). Hal ini membuat pasar yakin bahwa perekonomian global masih akan tertekan oleh kuatnya perekonomian dari AS.
Bank Sentral China (PBOC) turut memberikan tekanan terhadap pasar dengan memutuskan menangguhkan pembelian obligasi pemerintah karena kekurangan pasokan menysul kekhawatiran risiko gelembung dalam pasar obligasi China. Yield obligasi negara tersebut juga menyentuh level terendah sepanjang sejarah bulan ini.
Baca Juga: Wall Street Diliputi Ketidakpastian, Strategi Barbel Kunci Atasi Efek Trump?
Kini pasar menunggu data ekonomi selanjutanya dari berbagai negara utama dunia. Pasar akan menyoroti pertemuan pembahasan kebijakan moneter dari Bank of Korea. Selain itu, mereka juga tengah menantikan laporan dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB) China Kuartal IV 2024.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement