Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wamentan Sudaryono: Tengkulak Janganlah Untung Sendiri, Kasihan Petani

Wamentan Sudaryono: Tengkulak Janganlah Untung Sendiri, Kasihan Petani Kredit Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono, alias Mas Dar, mengingatkan bahwa penyerapan gabah petani harus segera dilakukan agar bisa menjaga kestabilan harga beras, serta para petani bisa segera menerima keuntungan.

Oleh sebab itu, pihaknya mengingatkan Bulog harus menyerap gabah milik petani sesuai dengan harga pembelian pemerintah (HPP) yang ditetapkan, yakni senilai Rp6.500 per kilogram (kg) nya.

Baca Juga: Kementan Gandeng Polri untuk Wujudkan Demi Swasembada Pangan

Di sisi lain, dalam meninjau panen raya petani di Desa Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, pihaknya masih menemukan fakta bahwa harga gabah petani di Sumatera Selatan dijual di bawah HPP yang telah ditetapkan oleh pemerintah, yakni Rp5.400 per kg.

"Jangan ada lagi harga gabah di bawah Rp5.400 di tingkat petani, saya minta tolong tengkulak jangan untung sendiri, kasihan petani. Karena itu 2 hari lagi Bulog juga harus siap serap gabah sesuai dengan HPP,” kata Sudaryono, dalam keterangan yang dikutip Selasa (14/1/2025).

Dirinya menegaskan bahwa harga gabah sesuai dengan HPP yang telah diputuskan oleh Presiden Prabowo Subianto yakni sebesar Rp6.500 per kg. kebijakan penetapan HPP gabah tersebut bertujuan untuk melindungi serta menjaga harga pasar dasar gabah dan beras di tingkat petani. Di sisi lain, kebijakan tersebut juga menjadi instrument untuk mengoptimalkan penyerapan hasil panen petani di dalam negeri.

Pembelian sesuai HPP juga perlu dilakukan agar petani sejahtera dan untung. Jika para petani untung, kata Sudaryono, maka para petani akan semangat dan giat menanam sehingga panennya nanti semakin banyak dan negara tidak perlu impor lagi.

“Kalau panennya banyak, tidak perlu impor lagi. Kalau tidak impor, makin semangat menanamnya lagi. Jadi, saya minta itu yang pertama,” jelasnya.

Agar para petani semakin semangat dalam memproduksi produk pertaniannya, Sudaryono mengklaim jika Presiden Prabowo telah memberi atensi khusus kepada para petani yang nantinya merupakan tugas negara untuk menyerap hasil panen para petani tersebut.

“Tanggal 15, itu Bulog sudah dikirim surat perintah untuk tanggal 15, sudah mulai menyerap gabah rakyat. Harganya Rp6.500. Maka, Bapak-Ibu semua petani, tolong dielus-elus, dirawat-rawat ini padinya, ya. Ini sudah menguning, sudah siap panen sepertinya. Nah, silakan nanti dipanen dengan baik,” ujar Wakil Menteri Pertanian itu.

Lebih lanjut, pihaknya juga menyayangkan harga gabah di Sumsel lantaran dianggap paling anjlok jika dibandingkan dengan provinsi lainnya. Untuk itu, pihaknya berharap jika Bulog segera turun tangan untuk membantu para petani yang sudah berjuang meningkatkan produksi pertanian nasional.

Dia juga menegaskan jika saat panen raya nanti, harga tidak boleh jatuh. Oleh sebab itu, dia meminta agar semua pihak terlibat dalam memantau dan mengawasi produktivitas pertanian ketika musim panen raya tiba.

“Yang penting sekali adalah di saat panen raya tidak boleh harga jatuh. Tapi dari semua provinsi se-Indonesia, harga gabah yang pembelian HPP yang paling rendah, ini Sumatera Selatan. Padahal HPP yang ditentukan sama presiden itu Rp6.500. Mohon izin Pak Kajari, Pak Dandim, Pak Kapolres segera panggil tengkulaknya. Tidak boleh harganya anjlok,” ucap Sudaryono.

Baca Juga: Siap Cetak Sejarah, Kementan Akan Dorong Jawa Timur Jadi Sentra Produksi Beras

Selain itu, anjloknya harga gabah hingga Rp5.000 per kilogram harus segera direspon oleh seluurh pihak yang berwenang. Kementan, kata Sudaryono, tidak ingin para tengkulak menghalangi cita-cita negara untuk mensejahterakan para petani Indonesia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: