Super Bank Indonesia, anak perusahaan dari konglomerat PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (Emtek), tengah mempersiapkan rencana untuk melakukan penawaran umum perdana (IPO) di Jakarta. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari sumber yang mengetahui perkembangan ini, perusahaan perbankan digital tersebut berencana mengumpulkan dana antara US$200 juta hingga US$300 juta (sekitar Rp3,26 triliun hingga Rp4,89 triliun) melalui penjualan saham di pasar modal Indonesia.
Super Bank Indonesia, yang didukung oleh investor besar seperti Grab Holdings Ltd., Singapore Telecommunications Ltd. (Singtel), dan KakaoBank Corp., berencana memperoleh valuasi sekitar $1,5 miliar hingga US$2 miliar (sekitar Rp24,45 triliun hingga Rp32,6 triliun) dalam IPO yang direncanakan.
"Kami masih dalam tahap pembicaraan awal, dan belum ada keputusan pasti mengenai transaksi ini," ungkap sumber yang enggan disebutkan identitasnya, mengutip Bloomberg, Jakarta, Selasa (14/1/2025).
Superbank, sebelumnya dikenal sebagai PT Bank Fama International yang berdiri di Bandung pada tahun 1993, tengah bertransformasi menjadi bank yang berfokus pada layanan digital.
Baca Juga: BEI Menyambut Baik Rencana IPO BUMN: MIND ID dan Inalum?
Pada awal tahun 2023, Bank Fama resmi menjadi Superbank dan memindahkan kantor pusatnya ke Jakarta dengan kantor cabang di Jakarta dan Bandung.
Superbank memasuki era baru ketika menjadi bagian dari Emtek Group pada akhir 2021, diikuti oleh Grab dan Singtel pada awal 2022, dan KakaoBank pada tahun 2023 sebagai bagian dari konsorsium.
Terkait hal ini, perwakilan Emtek dan Singtel belum memberikan komentar terkait isu ini, sementara Grab dan KakaoBank juga memilih untuk tidak memberikan pernyataan. Ekaputra Aditya, Kepala Corporate Finance dan Investor Relations Super Bank Indonesia, mengungkapkan bahwa perusahaan tidak dapat memberikan tanggapan terkait spekulasi yang beredar.
Emtek, yang dikenal dengan bisnisnya di berbagai sektor, seperti media dan digital, teknologi, kesehatan, infrastruktur digital, serta layanan keuangan, saat ini memiliki kapitalisasi pasar sekitar US$1,9 miliar (sekitar Rp30,95 triliun). Meskipun begitu, saham Emtek mengalami penurunan sekitar 8% dalam setahun terakhir.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement