
PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III (Holding) siap mendukung usaha pemerintah dalam mencapai target swasembada gula konsumsi di Indonesia. Hal tersebut dilakukan melalui berbagai upaya seperti memperluas lahan tebu, meningkatkan rendemen tebu, mengalihfungsikan lahan yang kurang produktif hingga mendukung peningkatan produktivitas dan kualitas hasil panen.
Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III (Holding), M. Abdul Ghani menyampaikan, dalam rangka mencapai swasembada gula, ada aspek yang diperhatikan yakni, produktivitas lahan petani yang harus naik agar pendapatan petani juga meningkat. Sebab, petani adalah bagian besar dari ekosistem gula.
“Tujuan dari ekosistem ini untuk swasembada yang mensejahterakan petani,” tegas Abdul Ghani di Kebun Petani Mitra PG Gempolkrep - Mojokerto, Jatim kemarin.
Selain itu, kata Abdul Ghani guna mencapai swasembada gula nasional, pemerintah telah mendukung yakni dengan menstop impor gula juga menjadi aspek penting bagi berlangsungnya ekosistem pergulaan nasional.
“Produksi gula tahun ini diperkirakan 2,7 juta ton, dan itu masih ada stok 1,4 juta ton sehingga masih cukup tahun ini, bahkan tahun depan mungkin tidak akan impor gula konsumsi lagi,” katanya.
Di samping itu lanjutnya, pemerintah telah menetapkan harga acuan gula dengan harga yang tidak terlalu murah agar tidak merugikan petani ketika musim giling, tetapi harganya masih tetap terjaga.
“Kami telah didukung oleh pemerintah melalui harga acuan gula 3 tahun lalu untuk menjaga harga agar tidak tinggi dan tidak rendah. Dari mulai setop impor, stop devisa, lalu petani sejahtera, dan purchasing power masyarakat meningkat,” lanjutnya.
Menurutnya, dengan harga yang terjaga tersebut petani sudah bisa merasakan margin profit yang hasil tanaman tebu. Untuk petani dengan produktivitas lahan 5 ton/ha sudah mampu mendapatkan keuntungan bersih hingga Rp24 juta/ha setelah dipotong biaya sewa lahan dan pengelolaan.
“Margin itu sudah tumbuh. Itu baru akibat harga gula yang bagus, tapi ke depan kalau petani sudah mampu mencapai produktivitas 8 ton/ha, maka petani bisa dapat margin bersih sampai Rp50 juta/ha. Tapi kami belum puas, karena dulu Indonesia bisa mencapai produktivitas lahan 15 ton/ha,” beber Abdul Ghani
Sementara itu Direktur Utama PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), Mahmudi menambahkan SGN telah melangsungkan program inisiatif dalam upaya mendukung Astacita pemerintah untuk wujudkan ketahanan pangan swasembada gula
“Dengan support pemerintah melalui Astacita ketahanan pangan, serta penjagaan harga dan menjaga tidak impor gula ini otomatis meingkatkan kemitraan petani tebu, dan semangat petani untuk memperluas lahan tebu itu luar biasa,” ujarnya.
Mahmudi menyebut, tahun ini ditargetkan perluasan lahan tanaman tebu oleh SGN di seluruh Indonesia bertambah seluas 7.000 ha. Hingga saat ini, total luasan lahan yang dikelola petani rakyat dan SGN sebanyak 200.000 ha yang tersebar di Indonesia. Secara nasional, lahan pertanian tebu mencapai 520.000 ha.
Adapun sejumlah insiatif yang dilakukan SGN yakni Pemberdayaan petani tebu meliputi memberikan pendampingan oleh satgas penguatan tebu rakyat (2.150 karyawan SGN yang didedikasikan untuk pendamping), program perbaikan ratoon tebu rakyat (2024 – 2029), serta penyediaan benih unggul.
Menanggapi hal itu, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM), Muhaimin Iskandar pemerintah mengapresasikan langkah PTPN III dan SGN) karena telah mendukung program regenerasi petani melalui pemberdayaan petani tebu.
“Kita optimis Indonesia akan mengatasi seluruh swasembada pertanian kita, guna mewujudkan kemandirian pangan, kemandirian energi dan kemandirian ekonomi kita,” kata Muhaimin
Muhaimin juga mengatakan, bahwa petani sebagai pilar pembangunan dan mitra penting bagi pemerintah terutama di sektor agraria dan pangan ini harus terus mendapatkan dukungan dari semua pihak dalam satu ekosistem.
Baca Juga: Wujudkan Swasembada Energi, Pertamina Gencar Kembangkan Bioavtur dari Minyak Jelantah
“Selama ini pembiayaan kredit untuk petani masih dibatasi maksimal Rp500 juta. Nah ini kita upayakan untuk terus ditingkatkan sehingga pembiayaan jadi salahs atu faktor di sektor pertebuan nasional, kedua soal irigasi, sedangkan produksinya sudah ditampung langsung oleh PTPN/SGN,” pungkas Muhaimin
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement