Dari Lingkungan hingga Patriotisme, Pameran Kasih Angkat Beragam Tema

Pameran seni bertajuk Kasih, yang digelar oleh Yayasan Duta Indonesia Maju (YDIM) bersama Manajemen Hotel Neo+, menyajikan eksplorasi mendalam mengenai makna kasih dalam berbagai dimensi kehidupan. Pameran ini berlangsung di Convention Hall Hotel Neo+ Kebayoran, Jakarta, pada 16-18 Januari 2025, didukung oleh Media Nawacita Indonesia. Menteri Kebudayaan Fadli Zon, yang juga seorang kolektor dan budayawan, dijadwalkan membuka acara tersebut.
Kurator Anna Sungkar menjelaskan bahwa seni sering menjadi sarana bagi manusia untuk menemukan atau menciptakan makna di tengah ketidakpastian hidup. "Seni membantu manusia menemukan cara untuk memahami dunia di sekitar mereka," ujarnya.
Melalui karya-karya seni rupa dan kriya, perupa Yusuf Susilo Hartono dan kriyawan Budi Brassco mengangkat kasih dalam konteks kemanusiaan, perempuan dan anak, lingkungan, seni budaya, hingga religiositas. “Kasih harus terus diperjuangkan di berbagai aspek kehidupan agar menjadi nyata,” ungkap mereka dalam konsep pameran.
Pameran ini juga memiliki misi sosial, yaitu mengajak masyarakat merenungkan pentingnya kasih di tengah kehidupan umat manusia sebagai khalifah di bumi. Selain itu, acara ini menjadi wadah "berbagi kasih" dengan mendonasikan hasil pameran kepada Yayasan Kanker Anak Indonesia.
Yusuf Susilo Hartono, perupa senior, menyajikan lukisan dan sketsa bertema kasih dalam berbagai konteks. Karya-karyanya meliputi Kasih Ibu, Pandawa Kurawa Tanding (patriotisme), Bukit-bukit Pengharapan (lingkungan), Balada Penyaliban (religiositas), Gelombang Kehidupan (cinta), dan Kehangatan Borobudur (budaya). Karya lainnya, seperti Kebangkitan (kerusuhan Mei 1998) dan Prabowo Menunggang Kuda (kebangsaan), mencerminkan narasi sejarah bangsa.
Di sisi lain, Budi Brassco dari Cirebon menghadirkan kriya logam kuningan berupa relief yang menghubungkan kasih dengan binatang, lingkungan, dan budaya. Karya-karyanya meliputi motif ikan, burung merak, macan, naga, hingga representasi Borobudur dan batik sebagai simbol budaya dan teknologi. Sebagai bagian dari dukungan untuk seni budaya, Anthony Putihrai, Lisa Ayodhia, dan Indira Soediro mengajak para pengusaha Tanah Air melalui podcast mereka untuk mendukung seniman lintas disiplin, termasuk seni tari, musik, teater, dan sastra.
Yusuf Susilo Hartono (66) adalah perupa sekaligus jurnalis yang aktif berkarya sejak 1980. Karya-karyanya telah dipamerkan di berbagai galeri ternama, seperti Galeri Nasional dan Museum Nasional. Ia juga dikenal sebagai penulis produktif dan mantan Pemimpin Redaksi Majalah Visual Art dan Galeri.
Sementara itu, Budi Brassco (48) adalah kriyawan yang mewarisi seni lukis relief logam dari keluarganya di Cirebon. Ia mendirikan Brassco Gallery pada 2007 dan aktif merekrut anak-anak putus sekolah untuk dilatih menjadi seniman kriya. Karya-karyanya sering ditampilkan dalam berbagai pameran nasional dan internasional.
Pameran Kasih ini tidak hanya menjadi medium untuk mengekspresikan nilai seni dan estetika, tetapi juga menjadi pengingat akan pentingnya kasih dalam kehidupan manusia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement