- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Menilik Perjalanan PLTA Jatigede, Pembangkit Hijau yang Akhirnya Beroperasi

Presiden Prabowo Subianto meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, pada Senin (20/1/2025). PLTA Jatigede, yang memanfaatkan aliran air dari Waduk Jatigede, kini resmi beroperasi dengan kapasitas total 110 Mega Watt (MW) dari dua unit turbin masing-masing 55 MW.
PLTA ini mampu memproduksi listrik hijau sebesar 420 juta kWh per tahun dan mengurangi emisi karbon hingga 415.800 ton per tahun. Selain PLTA Jatigede, Prabowo juga meresmikan 26 pembangkit listrik lainnya, 10 jaringan transmisi, dan satu gardu induk (GI) dalam acara yang sama. Total kapasitas energi yang dihasilkan dari seluruh proyek ini mencapai 3,2 gigawatt (GW), dengan 89% berasal dari energi baru terbarukan (EBT).
Prabowo menyebut peresmian ini sebagai tonggak penting dalam upaya Indonesia menuju swasembada energi. “Saya sangat bangga dapat hadir di Jatigede untuk meresmikan serangkaian proyek besar di 18 provinsi. Total ada 26 proyek pembangkit yang menghasilkan 3,2 gigawatt energi, ditambah dengan 11 proyek pembangunan gardu dan jaringan,” ujarnya.
Baca Juga: Resmikan 37 Proyek Strategis Ketenagalistrikan, Prabowo Yakin Indonesia Swasembada Energi
PLTA Jatigede sendiri merupakan bagian dari perjalanan panjang pembangunan infrastruktur energi Indonesia. Proyek ini dimulai sejak 2015, namun baru dapat diselesaikan pada awal 2025. Dengan Waduk Jatigede sebagai sumber utama, yang merupakan waduk terbesar kedua di Indonesia setelah Waduk Cirata, pembangkit ini diharapkan berkontribusi signifikan dalam penyediaan energi hijau sekaligus mendukung transisi energi di Indonesia.
Presiden Prabowo menegaskan bahwa pemerintah Indonesia lebih memilih langkah konkret dibanding hanya sekadar retorika. “Jadi banyak negara teriak-teriak, kita tidak usah teriak-teriak tapi kita mewujudkan, kita mengarahkan," tegasnya.
Baca Juga: Resmikan Proyek Ketenagalistrikan Rp72 Triliun, Prabowo Puji Kerja Keras Jokowi
Ia juga menyoroti pentingnya kemandirian energi untuk kemajuan bangsa. Menurut Prabowo, kecukupan energi adalah fondasi penting untuk mencapai visi Asta Cita, yakni mewujudkan swasembada energi dan pertumbuhan ekonomi sebesar 8%. “Kita harus mencapai swasembada energi. Saya percaya, dalam waktu yang tidak lama lagi, kita tidak perlu mengimpor bahan bakar minyak (BBM) dari luar negeri,” tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement