Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Realisasikan Program 3 Juta Rumah, Erick Thohir Minta BTN Lakukan Ini

Realisasikan Program 3 Juta Rumah, Erick Thohir Minta BTN Lakukan Ini Kredit Foto: Nadia Khadijah Putri
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri BUMN Erick Thohir meminta PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) melakukan percepatan penyelesaian sertipikat debitur dengan melakukan perbaikan sistem dan menerapkan tata kelola yang baik (Good Corporate Governance/GCG) untuk menyukseskan Program Tiga Juta Rumah yang diusung Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

“Saya mengapresiasi BTN yang melakukan self-correction dan perbaikan sistem, apalagi BTN mau terus berkembang. Program Tiga Juta Rumah ini adalah program yang harus disukseskan dan BTN mengayomi 82% dari perumahan subsidi,” ujar Menteri BUMN dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (21/6/2025).

Erick juga meminta BTN untuk melindungi masyarakat dari praktik-praktik tidak bertanggung jawab yang dilakukan pengembang (developer) dan notaris dalam penyelesaian sertipikat mereka sebagai debitur.

“Tapi minta maaf, saya minta black list developer dan notaris yang bermasalah dan saya harapkan Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) berbagi data untuk memastikan perlindungan rakyat bisa dimaksimalkan. Jadi, kalau perlu semua pengembang yang di-black list juga di-black list bank Himbara,” tegas Erick.

Baca Juga: Erick Thohir Sebut Masuk BRICS Jadi Keuntungan Strategis bagi Indonesia

Menteri BUMN mengatakan, percepatan perbaikan dari penyelesaian sertipikat merupakan salah satu pondasi penting Program Tiga Juta Rumah, sehingga program tersebut bisa berjalan lancar. Dalam prosesnya, Program Tiga Juta Rumah melibatkan banyak pihak termasuk swasta dan menggunakan sistem perbankan baik Himbara maupun bank swasta.

Lebih lanjut, Erick mengatakan, kompleksitas tersebut dapat diurai dengan pembukaan data sebesar-besarnya untuk developer yang akan diberi kesempatan oleh pemerintah agar dikembangkan dari daerah menjadi nasional.

“Itu yang harus kita dorong, karena ini visi dari Bapak Presiden langsung. Kami menjaga jangan sampai uang pemerintah yang sudah digelontorkan salah sasaran,” tuturnya

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan sektor perumahan Indonesia masih menghadapi masalah developer yang sertipikatnya masuk kategori Luar Ambang Toleransi (LAT).

Nixon mengakui, hingga saat ini, pihaknya masih terus memperbaiki proses penyelesaian sertifikat rumah.

Baca Juga: Erick Thohir dan Sri Mulyani Sambangi Markas Bahlil, Ternyata Bahas Ini

“Hari ini sejak 2019, sebanyak 80 ribu sertipikat sudah diselesaikan oleh BTN dibantu Badan Pertanahan Nasional (BPN) sehingga proses bisa lebih cepat,” tutur Nixon.

Nixon menjelaskan, upaya perbaikan yang dilakukan BTN antara lain melakukan profiling dan membuat rating developer dari Platinum, Gold, Bronze, hingga non-rating. Untuk kategori non-rating, tidak diberikan prioritas untuk KPR ataupun Kredit Yasa Griya.

Dengan upaya tersebut, Nixon menargetkan penyelesaian sertipikat LAT pada tahun ini sebanyak 15.000 dari total 38.144 sertipikat.

“Kami akan membuat Service Level Agreement (SLA) sekian hari untuk menyelesaikan sertipikat, biasanya SLA-nya tiga bulan. Kalau sudah sampai threshold kita akan freeze,” tutup Nixon.

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cita Auliana
Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: