Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Makan Bergizi Gratis Butuh Dana Tambahan Rp100 Triliun, Begini Respon Sri Mulyani

Makan Bergizi Gratis Butuh Dana Tambahan Rp100 Triliun, Begini Respon Sri Mulyani Kredit Foto: Instagram
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Keuangan Sri Mulyani memastikan usulan tambahan anggaran sebesar Rp100 triliun untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) masih dalam tahap kajian menyeluruh. Pernyataan ini disampaikan usai rapat di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (22/1/2025).

“Ya, itu dalam keseluruhan postur APBN akan dipertimbangkan seluruhnya, yang prioritas-prioritas yang Pak Presiden tetapkan dan akan dicapai. Bagian mana yang untuk akomodasi kebutuhan tambahan itu sedang kami identifikasi supaya bisa sesuai dengan prioritas beliau dan mengurangi inefisiensi,” ujar Sri Mulyani.

Terkait potensi tambahan anggaran sebesar Rp100 triliun untuk program ini, ia menegaskan bahwa keseluruhan postur APBN akan menjadi acuan. “Keseluruhan postur akan kita lihat ya,” tambahnya.

Dana Tambahan Dibutuhkan untuk 82,9 Juta Penerima

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menjelaskan bahwa anggaran MBG yang ada saat ini, yakni sebesar Rp71 triliun untuk periode Januari hingga April 2025, hanya mampu menjangkau 3 juta penerima. Namun, Presiden Prabowo Subianto menargetkan agar program tersebut dapat mencapai 82,9 juta penerima manfaat hingga akhir 2025.

“Bapak (Presiden Prabowo) ingin akhir 2025 itu 82,9 juta sudah terima (MBG). Kalau mulai September, dikejar sejumlah itu (82,9 juta), butuh Rp100 triliun. Tapi kalau misalnya dikejar bertahap mulai Oktober-November, itu bisa kurang dari itu. (Butuh) Rp100 T kalau dari September,” jelas Dadan.

Dadan memastikan bahwa anggaran tambahan tersebut murni bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), tanpa ada bantuan dari pihak lain. “CSR (BUMN) tidak digunakan untuk makan bergizi, tapi siapkan infrastruktur yang akan jadi mitra bagi Badan Gizi. SPPG tetap dari kita. Dipastikan semua (anggaran) itu dari APBN ya,” tegasnya.

Dadan juga menyoroti komitmen Jepang dan Cina yang disebut-sebut akan membantu program MBG. Ia menjelaskan bahwa bantuan tersebut bukan berupa pendanaan langsung, melainkan hanya dukungan teknis atau penyediaan peralatan, yang kemungkinan baru akan terealisasi dalam beberapa tahun ke depan.

“Itu hanya komitmen saja, bisa jadi 3 tahun lagi. Itu hal-hal yang secara teknis pun masih harus dibicarakan,” ujarnya. Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) ini juga menegaskan bahwa program MBG sepenuhnya merupakan inisiatif pemerintah Indonesia.

“Enggak ada namanya makan bergizi dari negara asing, enggak ada. Murni ini pemerintah Indonesia, dari kepala negara kepada rakyatnya,” tandas Dadan.

Baca Juga: Presiden Prabowo Targetkan Seluruh Anak Indonesia Dapat MBG di Akhir 2025

Baca Juga: Kepala BGN Pastikan Tambahan Anggaran Makan Gratis Rp100 Triliun Murni dari APBN

Dengan target ambisius ini, pemerintah diharapkan dapat memastikan efisiensi dan akurasi dalam alokasi anggaran sehingga manfaat program ini dapat dirasakan oleh lebih banyak masyarakat di seluruh Indonesia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: