Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bursa Asia Bergejolak, Indeks China Diguncang Ancaman Donald Trump

Bursa Asia Bergejolak, Indeks China Diguncang Ancaman Donald Trump Kredit Foto: Reuters/Paul Yeung
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bursa Asia bergerak secara variatif pada penutupan perdagangan di Rabu (22/1). Pasar tengah waspada terhadap perkembangan sejumlah ancaman yang dilontarkan oleh Donald Trump di Amerika Serikat (AS).

Dilansir dari CNBC International, Kamis (23/1), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks utama yang tergolong masuk ke Bursa Asia. Indeks China menjadi yang paling terdampak ancaman dari Trump:

  • CSI 300 (China): Melemah 0,93% ke 3.797,02.
  • Hang Seng (Hong Kong): Anjlok 1,63% ke 19.778,77.
  • Nikkei 225 (Jepang): Melonjak 1,58% ke 39.646,25.
  • Topix (Jepang): Naik 0,87% menjadi 2.737,19.
  • Kospi (Korea Selatan): Naik 1,15% ke 2.547,06.
  • Kosdaq (Korea Selatan): Melonjak 0,86% ke 732,31.
  • S&P/ASX 200 (Australia): Naik 0,33% ke 8.429,8.

Donald Trump baru-baru ini kembali mengeluarkan ancaman terkait dengan penerapan kebijakan soal tarif baru. Ia berencana untuk mempertimbangkan tarif 10 persen untuk barang-barang yang diimpor dari China. Hal tersebut menyusul ancamannya yang bakal menerapkan tarif 25 persen untuk barang dariĀ Meksiko dan Kanada.

Namun demikian, belum ada satu pun dari ancaman ini yang diubah menjadi kebijakan mengingat sosok presiden tersebut juga mengatakan bahwa ancaman tersebut hanya bisa dilakukan paling cepat di 1 Februari 2025.

Pasar sedikit lega dengan belum diterapkannya ancaman tarif baru. Hal ini menjadi sinyal bagi pasar bahwa pendekatan yang hati-hati masih dipraktikan oleh pemerintah dalam mengatur kebijakan guna mengendalikan inflasi di AS.

Meski begitu, ancaman tarif ini tetap membuat pasar global bergejolak. AS dan China kembali memanas dalam hal adu kekuatan ekonomi dengan pasar terus menyoroti pengetatan pengawasan terhadap perusahaan dari kedua belah pihak.

Baca Juga: Ambisi Donald Trump Bawa Wall Street Cetak Rekor

Baca Juga: Donald Trump Tuntut 50% Saham TikTok untuk Amerika Serikat!

Ancaman tarif juga menjadi perhatian dari Korea Selatan. Kabarnya, perusahaan dari negara tersebut tengah berencana untuk merelokasi pabrik mereka yang berada di Meksiko. Hal ini dipandang sebagai langkah strategis menghadapi kebijakan proteksionis Trump.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: