Begini Wujud Makan Bergizi Gratis di Berbagai Negara dan Pengaruhnya, Bisa Atasi Stunting Hingga Tingkatkan Pendapatan

Dalam Buku II Nota Keuangan Tahun Anggaran 2025, Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dirancang untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang bermutu dan berdaya saing.
Program ini mencakup pemberian makanan bergizi dan susu gratis di sekolah dan pesantren, serta bantuan gizi untuk anak balita, ibu hamil, dan menyusui yang berisiko melahirkan anak stunting.
Pada usia sekolah, selain memberikan tambahan nutrisi, Program MBG diharapkan dapat meningkatkan kehadiran siswa di sekolah, yang pada akhirnya berkontribusi pada kualitas pembelajaran.
Program ini juga bertujuan mengurangi angka absensi dan putus sekolah, sekaligus mendukung kesehatan dan prestasi akademis siswa.
Indonesia bukanlah negara pertama yang menerapkan program ini. Beberapa negara telah menjalankan program serupa dengan hasil yang baik. Berikut ini beberapa contoh pelaksanaan program serupa MBG di berbagai negara.
Finlandia
Program makanan sekolah gratis di Finlandia dimulai pada 1943 saat Perang Dunia II. Saat ini, sekitar 900.000 anak berusia 6–16 tahun mendapat manfaat dari program ini setiap hari. Makanan disediakan oleh pemerintah dengan menu yang telah dikembangkan sesuai kebutuhan gizi anak.
India
India memiliki skema makan siang sekolah terbesar di dunia, yang menyediakan makan siang gratis untuk sekitar 125 juta anak berusia 6–14 tahun setiap harinya. Program ini tidak hanya meningkatkan status gizi anak-anak tetapi juga hasil pendidikan mereka. Penelitian menunjukkan bahwa manfaat skema ini bersifat lintas generasi, di mana ibu yang menerima manfaat program ini melahirkan lebih sedikit anak pendek akibat kekurangan gizi.
Swedia
Swedia menyediakan makanan hangat gratis untuk siswa berusia 7–16 tahun, dan sebagian besar hingga usia 19 tahun, dengan total sekitar 260 juta makanan setiap tahun. Studi dari Universitas Lund menunjukkan bahwa program ini meningkatkan kesehatan siswa dan menaikkan pendapatan seumur hidup mereka sebesar 3%.
Brasil
Brasil memperluas program makanan gratis untuk semua anak sekolah pada 2009, memberi makan sekitar 40 juta anak. Program ini membantu mengatasi obesitas dan meningkatkan pemahaman tentang gizi. Setidaknya 30% anggaran makan sekolah di Brasil dialokasikan untuk produk dari petani lokal, sehingga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat.
Estonia
Sejak 2002, semua anak sekolah dasar dan menengah di Estonia mendapatkan makanan sekolah gratis. Program ini juga mencakup distribusi buah, sayuran, dan susu gratis untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan nutrisi anak-anak.
Rwanda
Rwanda berhasil meningkatkan jumlah penerima program makanan sekolah gratis dari 660.000 menjadi 3,8 juta anak di sekolah dasar dan menengah. Program ini bertujuan meningkatkan kesadaran akan gizi yang baik dan mendukung pendidikan, kesehatan, serta sanitasi anak-anak.
Program Makan Bergizi Gratis yang direncanakan di Indonesia berpotensi membawa dampak besar bagi kesehatan, pendidikan, dan kualitas SDM generasi muda.
Pengalaman dari berbagai negara menunjukkan bahwa program serupa dapat meningkatkan kesehatan, mengurangi angka putus sekolah, serta mendukung pembangunan ekonomi melalui kerja sama dengan petani lokal.
Baca Juga: Efek Program Makan Bergizi Gratis: Rp8 Miliar Akan Berputar di Desa
Baca Juga: Nestlé Nyatakan Kesiapannya Mendukung Program Makan Bergizi Gratis Pemerintah Indonesia
Dengan implementasi yang tepat, program ini dapat menjadi investasi jangka panjang untuk menciptakan generasi yang lebih produktif dan kompetitif.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement