DeepSeek Bikin Panik! Alibaba Rilis Qwen 2.5-Max, di Klaim Lebih Canggih dari GPT-4o dan DeepSeek-V3
![DeepSeek Bikin Panik! Alibaba Rilis Qwen 2.5-Max, di Klaim Lebih Canggih dari GPT-4o dan DeepSeek-V3](https://foto.wartaekonomi.co.id/files/arsip_foto_2021_02_23/alibaba_group_holding_limited_121458_big.jpg)
Alibaba Group membuat gebrakan di industri kecerdasan buatan (AI) dengan meluncurkan Qwen 2.5-Max pada Rabu (29/1). Menariknya, perilisan ini dilakukan tepat di hari pertama Tahun Baru Imlek, saat sebagian besar masyarakat Tiongkok tengah menikmati libur panjang bersama keluarga.
Langkah ini dianggap sebagai respons langsung terhadap pesatnya kebangkitan DeepSeek, startup AI yang dalam tiga pekan terakhir mengguncang industri teknologi, baik di dalam negeri maupun di kancah global.
Melalui akun resmi WeChat, Alibaba Cloud mengklaim bahwa model terbaru mereka mampu melampaui GPT-4o, DeepSeek-V3, dan Llama-3.1-405B dalam hampir semua aspek kinerja.
“Qwen 2.5-Max mengungguli hampir secara keseluruhan GPT-4o, DeepSeek-V3 dan Llama-3.1-405B,” tulis Alibaba dalam pengumumannya, yang diposting di akun WeChat resminya, dikutip dari Reuters, Rabu (29/1/2025).
Pernyataan ini secara eksplisit menegaskan ambisi perusahaan untuk bersaing langsung dengan teknologi AI terdepan dari OpenAI dan Meta.
Baca Juga: Keunggulan DeepSeek yang Membuat Perusahaan Teknologi AS Ketar-Ketir
Peluncuran Qwen 2.5-Max terjadi di tengah guncangan besar di industri AI yang dipicu oleh rilis DeepSeek-V3 pada 10 Januari, diikuti oleh model R1 pada 20 Januari. Keberhasilan DeepSeek mengguncang Silicon Valley, membuat saham teknologi anjlok, dan menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor terhadap besarnya anggaran pengembangan AI di Amerika Serikat.
Namun, dampak DeepSeek tidak hanya terasa di pasar global. Di dalam negeri, raksasa teknologi China kini berlomba-lomba memperbarui model AI mereka. ByteDance, induk perusahaan TikTok, hanya berselang dua hari setelah peluncuran DeepSeek-R1, memperkenalkan pembaruan model AI unggulannya. Mereka mengklaim bahwa model baru tersebut mengungguli OpenAI o1 dalam uji AIME, tolok ukur yang menilai pemahaman AI terhadap instruksi kompleks. Sebelumnya, DeepSeek juga mengklaim bahwa model R1 mereka mampu menyaingi OpenAI o1 dalam berbagai aspek performa.
Persaingan Ketat & Perang Harga AI di China
Pertarungan di industri AI China telah berlangsung sejak DeepSeek-V2 diperkenalkan pada Mei 2023. Model tersebut langsung menggebrak pasar karena bersifat open-source dengan biaya pemrosesan yang sangat murah, hanya 1 yuan ($0,14) per 1 juta token. Harga yang jauh lebih rendah dibanding pesaingnya ini memicu perang harga, memaksa Alibaba Cloud memangkas tarif layanan AI mereka hingga 97%.
Tak hanya Alibaba, perusahaan besar lain seperti Baidu—yang menjadi pelopor chatbot AI setara ChatGPT di China pada Maret 2023—dan Tencent juga ikut menyesuaikan harga demi mempertahankan daya saing di pasar yang semakin ketat.
Baca Juga: Lampaui ChatGPT, DeepSeek Jadi Teknologi AI Tiongkok yang Mengancam OpenAI
Namun, Liang Wenfeng, sosok misterius di balik DeepSeek, menyatakan dalam wawancaranya dengan media China Waves pada Juli lalu bahwa mereka tidak khawatir dengan perang harga. “Did not care,” katanya singkat, menegaskan bahwa fokus utama DeepSeek adalah mengejar AGI (artificial general intelligence)—AI yang mampu melampaui manusia dalam sebagian besar tugas ekonomi.
Liang juga menyoroti perbedaan fundamental antara DeepSeek dan perusahaan teknologi besar seperti Alibaba. Menurutnya, struktur organisasi raksasa teknologi yang penuh birokrasi dan berbiaya tinggi mungkin tidak cocok untuk masa depan industri AI. Ia menegaskan bahwa DeepSeek lebih mirip laboratorium riset, dengan tim yang ramping dan fleksibel, sebagian besar terdiri dari lulusan muda dan mahasiswa doktoral dari universitas top China.
"Model dasar berskala besar memerlukan inovasi berkelanjutan, kemampuan raksasa teknologi memiliki batasannya,” ujarnya dalam wawancara tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement