Cerita Nurhayati Subakat dari Sulit Cari Kerja hingga Sukses Dirikan Wardah Pekerjakan 11.000 Karyawan

Nurhayati Subakat adalah sosok inspiratif di balik kesuksesan Wardah, salah satu merek kosmetik halal ternama di Indonesia.
Berkat kegigihannya, ia berhasil membangun bisnis dari nol hingga berkembang menjadi PT Paragon Technology and Innovation (PTI), yang kini menaungi berbagai merek kecantikan seperti Wardah, Make Over, dan Emina.
Nurhayati lahir dengan kecintaan pada dunia farmasi. Ia menyelesaikan studi di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1975 dengan predikat lulusan terbaik. Tahun berikutnya, ia meraih gelar profesi apoteker di universitas yang sama.
Namun, perjalanan kariernya tidak berjalan mulus. Ia beberapa kali mengalami penolakan dalam mencari pekerjaan, termasuk saat bercita-cita menjadi dosen.
Kesempatan akhirnya datang ketika ia diterima bekerja di sebuah perusahaan kosmetik multinasional. Namun, setelah beberapa tahun bekerja, ia memutuskan untuk keluar demi mengurus anak.
Dengan pengalaman dan ilmunya, Nurhayati bertekad membuka usaha kosmetik berkualitas dengan harga yang bersaing.
Pada tahun 1985, ia mendirikan PT Pusaka Tradisi Ibu dengan produk pertamanya, merek Putri, yang fokus pada perawatan rambut untuk salon profesional. Namun, cobaan besar datang pada tahun 1990 ketika pabrik dan kantornya mengalami kebakaran serta terlilit utang. Meski begitu, ia tidak menyerah dan bangkit kembali.
Baca Juga: Profit Naik, PT Hydromart Sukses Bakal Bagikan Dividen
Tahun 1995 menjadi momen penting dalam perjalanan bisnis Nurhayati. Ia mendirikan Wardah sebagai merek kosmetik yang mengutamakan kehalalan, sebuah konsep yang belum banyak diadopsi oleh industri kecantikan saat itu.
Dengan mendapatkan sertifikasi halal dari LPPOM UI, Wardah berhasil menjadi pelopor kosmetik halal di Indonesia.
Tantangan kembali menghadang saat krisis moneter 1998, tetapi berkat strategi dan ketekunan, Wardah mampu bertahan dan terus berkembang. Pada tahun 2010, PT Pusaka Tradisi Ibu meluncurkan merek Make Over yang menyasar segmen kosmetik profesional, disusul oleh Emina pada tahun 2014 yang menargetkan pasar remaja.
Pada tahun 2011, perusahaan ini resmi berganti nama menjadi PT Paragon Technology and Innovation (PTI).
Kini, PTI telah berkembang pesat dengan memiliki pabrik seluas 20 hektar di Kawasan Industri Jatake, Tangerang. Pabrik ini tidak hanya berfungsi sebagai pusat produksi, tetapi juga memiliki Research and Innovation Center untuk memastikan kualitas dan inovasi produk terus berkembang. Terdapat empat laboratorium utama yang menangani berbagai jenis formulasi, serta laboratorium pendukung untuk uji stabilitas dan performa produk.
PTI juga mendirikan Wardah Museum yang menampilkan perjalanan merek sejak berdiri pada tahun 1995 hingga menjadi salah satu merek kosmetik terbesar di Indonesia. Museum ini memperlihatkan transformasi kemasan dan inovasi produk yang terus berkembang untuk memenuhi kebutuhan perempuan aktif di Indonesia.
Hingga kini, Wardah telah memproduksi lebih dari 400 jenis produk dengan total 135 juta unit setiap tahunnya. Perusahaan ini juga telah memiliki lebih dari 11.000 karyawan, di mana mayoritas adalah generasi muda yang berkontribusi dalam inovasi dan pertumbuhan bisnis.
Baca Juga: Bangkitnya Nokia, dari Keruntuhan sebagai Raja Ponsel Kini Sukses Menjadi Pengembang Jaringan 5G
Di tengah kesuksesan yang diraihnya, Nurhayati tetap dikenal sebagai sosok yang rendah hati dan sederhana. Ia tidak pernah menunjukkan gaya hidup glamor dan lebih memilih untuk terus berinovasi serta memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement