Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tak Satu Dolar pun Dikucurkan, Hashim Cap JETP Program Gagal: Banyak Omon-omon Ternyata!

Tak Satu Dolar pun Dikucurkan, Hashim Cap JETP Program Gagal: Banyak Omon-omon Ternyata! Kredit Foto: Rahmat Dwi Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Utusan Khusus Presiden RI Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo, menyatakan bahwa program Just Energy Transition Partnership (JETP) telah gagal total. Program yang dijanjikan akan memberikan pendanaan sebesar US$20 miliar untuk transisi energi Indonesia itu disebutnya hanya omong kosong, tanpa realisasi satu dolar pun dari Amerika Serikat.

"Waktu itu di Baku (Azerbaijan), saya ketemu utusan khusus dari Presiden Amerika, namanya John Podesta. Dia waktu itu menanyakan bagaimana kelangsungan daripada JETP. JETP itu gagal, program gagal. Dua tahun berjalan. Tadi tidak satu pun, satu dolar pun dikucurkan oleh Pemerintah Amerika," ujar Hashim, di Jakarta, Jumat (31/01/2025).

Hashim juga menyoroti janji hibah sebesar US$5 miliar yang merupakan bagian dari total komitmen JETP sebesar US$20 miliar. Namun, hingga kini dana tersebut tak kunjung mengalir ke Indonesia.

Baca Juga: Pastikan Tak akan Ada Pensiun PLTU, Hashim Djojohadikusumo: Kita Tidak Mau Bunuh Diri

"Banyak omon-omon ternyata. Ya hibah 5 miliar dolar. Dalam 20 miliar dolar ternyata tidak ada. Itu ada khusus dalam JETP itu 5 miliar dolar itu akan hibahkan apabila dana tersedia," ungkap Hashim.

Untuk memastikan kebenaran ini, Hashim mengaku telah berkoordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan di dalam negeri, termasuk PLN. Hasilnya, mereka pun membenarkan bahwa tidak ada dana JETP yang masuk ke Indonesia.

"Setelah dicek kapan bisa dihibahkan, mereka bilang 'Siap'. Tapi kemudian mereka bilang, 'Oh maaf, tidak tersedia'. Ini realita, Pak. Yang saya dengar dari kawan-kawan PLN, ya. Jadi saya kira kita jangan berharap US$20 miliar itu," tegas Hashim.

Baca Juga: Perdagangan Karbon Internasional Dibuka, Hashim Djojohadikusumo Undang Investor Asing Masuk

Lebih lanjut, Hashim menilai bahwa dengan gagalnya program JETP, komitmen ESG (Environmental, Social, and Governance) Indonesia akan diuji. Namun, ia tetap optimistis terhadap pertumbuhan ekonomi nasional di bawah pemerintahan Prabowo Subianto yang sbeesar 8%. 

“Ini ada nanti dampak juga kepada supply dan kebutuhan listik. Dan energi semakin cepat, semakin besar pertumbuhan ekonomi itu nanti membutuhkan supply energi yang juga besar. Kenapa kami optimis sangat optimis bisa mencapai dan melampaui,” tutup Hashim.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: