Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ancaman Perang Dagang, Kebijakan Trump Membayangi Gerak Bursa Asia

Ancaman Perang Dagang, Kebijakan Trump Membayangi Gerak Bursa Asia Kredit Foto: Antara/Jonathan Ernst
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bursa Asia kembali mencatatkan penguatan pada penutupan perdagangan di Jumat (31/1). Sentimen positif didorong oleh data ekonomi yang solid dan optimisme investor, meskipun ada tekanan menyusul potensi perang dagang akibat kebijakan dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Dilansir dari CNBC International, Senin (3/2), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks yang tergolong masuk ke Bursa Asia. Beberapa indeks utama sukses mencetak rekor:

  • Nikkei 225 (Jepang): Naik 0,15% ke 39.572,49.
  • Topix (Jepang): Naik 0,24% ke 2.788,66.
  • Kospi (Korea Selatan): Turun 0,77% ke 2.517,37.
  • Kosdaq (Korea Selatan): Bergerak stagnan di 728,29.
  • S&P/ASX 200 (Australia): Naik 0,45% ke 8.532,30.

Jepang menyita perhatian investor menyusul kinerja baik yang tercermin dalam data perekonomian terbaru negara tersebut. 

Data Inflasi Tokyo tercatat naik 2,5% YoY (Januari). Capaian ini lebih tinggi dari bulan sebelumnya (2,4%). Tingkat pengangguran juga turun ke 2,4% atau lebih baik dari perkiraan 2,5%.

Sementara penjualan ritel tumbuh 3,7% YoY. Hal ini menunjukkan daya beli masih kuat. Output industri juga naik 0,3%. Capaian ini menandai bahwa industri jepang pulih dari penurunan sebelumnya yang mencapai 2,2%.

Gubernur Bank of Japan (BoJ), Kazuo Ueda baru-baru ini juga menegaskan bahwa kebijakan moneter longgar masih diperlukan untuk mencapai target inflasi 2%. Hal ini memicu optimisme yang cukup kuat dalam investor di Jepang.

Sementara Australia sukses mencetak rekor baru dalam kisaran harga indeksnya menyusul data harga produsen yang naik naik 3,7% YoY di Kuartal IV 2024. Capaian ini menunjukkan inflasi masih tinggi namun terkendali.

Adapun China dan Hong Kong masih menutup bursanya menyusul perayaan dari Tahun Baru Imlek. Meski begitu, kedua pasar ini dibayangi oleh kebijakan tarif yang diterapkan oleh Donald Trump.

Baca Juga: Euforia Harga Emas Global, Pasar Logam Mulia Sambut Baik Kebijakan Trump

Trump baru-baru ini resmi menerapkan tarif impor atau tarif bea masuk sebesar 25% untuk Kanada dan Meksiko. Sementara China untuk sementara waktu ini dikenakan tarif sebesar 10%. Hal ini berpotensi memicu ketidakpastian ekonomi hingga perang dagang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: