Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga Pembelian Gabah Dipatok Rp6.500 per Kg, Bulog Optimis Penyerapan Meningkat

Harga Pembelian Gabah Dipatok Rp6.500 per Kg, Bulog Optimis Penyerapan Meningkat Kredit Foto: Uswah Hasanah
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perum Bulog terus mengoptimalkan penyerapan beras dalam negeri guna memastikan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) agar tetap aman dan stabil. Upaya tersebut giat digenjot seiring dengan adanya kebijakan penghentian impor beras yang saat ini diterapkan pemerintah demi mendukung swasembada pangan.

Menurut Kepala Divisi Hubungan Kelembagaan Perum Bulog, Epi Sulandri, dalam diskusi panel yang diselenggarakan oleh Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) di Jakarta, Senin (3/2/2025), pihaknya saat ini tengah berfokus pada penyerapan gabah dari para petani selama masa panen.

Baca Juga: Presiden Prabowo Tegaskan Ketetapan HPP Gabah Rp6.500 dan Siap Tindak Tegas Pihak yang Merugikan Petani

"Untuk selama masa panen, kami fokus pada kegiatan penyerapan gabah beras. Pemerintah telah menugaskan Bulog untuk menyerap hingga tiga juta ton setara beras. Namun, hingga akhir Januari 2025, realisasi penyerapan baru mencapai sekitar 14.500 ton," ujar Epi, dikutip Selasa (4/2/2025).

Kendati angka tersebut masih jauh dari target, namun Epi mengklaim jika angka-angka tersebut menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan pada bulan Januari 2024 yang hanya mencapai 5.000 – 6.000 ton saja. Dengan kata lain, Bulog mencatatkan kenaikan 2 hingga 3 kali lipat dalam serapan di awal tahun ini.

Baca Juga: Bulog Siap Serap Gabah Petani Sambil Tunggu Keputusan Penyesuaian HPP Beras

Pihaknya mengaku optimis jika angka penyerapan bakal terus meningkat dalam waktu dekat, khususnya setelah adanya arahan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang menetapkan harga pembelian gabah dari petani sebesar Rp6.500 per kilogram (kg).

"Kebijakan ini menjadi dasar bagi kami untuk mempercepat tugas penyerapan gabah dan beras petani, sehingga stok CBP tetap terjaga dengan baik," kata dia.

Di sisi lain, Bulog juga memastikan kesiapan infrastruktur dalam mendukung target penyerapan tersebut. Bulog, imbuhnya, telah memiliki sebanyak 1,9 juta ton beras yang tersimpan dalam gudang-gudang yang mereka kelola.

Baca Juga: Bulog Harus Maksimalkan Serapan Panen Raya dan Jaga Kualitas

Tak hanya itu, Bulog juga mengoperasikan 10 Sentra Penggilingan Padi (SPP) dan 7 Sentra Pengolahan Beras (SPB) di berbagai daerah. Bulog juga memiliki lima unit pengolahan dengan fasilitas pengeringan (dryer) dan Rice Milling Unit (RMU) untuk meningkatkan kualitas beras mereka.

Lebih lanjut, Epi memaparkan bahwa pihak Bulog juga menjalin kerja sama dengan 327 penyedia (supplier) termasuk Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dan mitra penggilingan padi sehingga tidak hanya mengandalkan fasilitas internal saja. 

Langkah tersebut diambil untuk memastikan pasokan beras tersedia dalam berbagai varian dan mencukupi, mulai dari premium, medium, hingga kualitas lainnya.

Dengan berbagai strategi ini, Bulog optimistis dapat mencapai target penyerapan dan menjaga ketahanan pangan nasional di tengah dinamika ekonomi dan kebijakan impor yang terus berkembang.

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: