Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bambang Brodjonegoro Sebut Pemangkasan Anggaran Malah Jadi Katalis Pertumbuhan Ekonomi

Bambang Brodjonegoro Sebut Pemangkasan Anggaran Malah Jadi Katalis Pertumbuhan Ekonomi Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan pemangkasan anggaran konsumtif melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD Tahun Anggaran 2025. Langkah ini dinilai dapat menjadi katalis bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

Penasihat Khusus Presiden Bidang Ekonomi, Bambang Brodjonegoro, mengakui bahwa kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan pemerintah akan berdampak pada berbagai sektor, baik bagi pemerintah maupun masyarakat luas.

“Dari sisi konsumsi, baik konsumsi pemerintah maupun yang nanti berefek pada konsumsi rumah tangga. Nah, dengan pemotongan anggaran besar-besaran ini, maka kalau ingin bicara engine dari pertumbuhan ekonomi 2025 yang tidak lagi bergantung kepada pemilu,” ujar Bambang dalam acara di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa (4/2/2025).

Baca Juga: Hemat Rp256,1 Triliun, Ini Daftar Anggaran Kementerian/Lembaga yang Bakal Dipangkas Sri Mulyani

Menurutnya, pemangkasan anggaran ini justru bisa menjadi stimulus dalam pelaksanaan program-program prioritas pemerintah, seperti program makan bergizi gratis dan pembangunan 3 juta rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah.

“Maka kemungkinannya adalah keberhasilan dari eksekusi program-program utamanya Pak Prabowo. Terutama dua, yaitu makan bergizi gratis, dan tiga juta rumah,” jelasnya.

Bambang menekankan bahwa jika program unggulan ini mulai berjalan pada tahun ini, maka dampaknya bisa menciptakan multiplier effect, yang tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga meningkatkan pemerataan ekonomi di Indonesia.

“Karena kalau bisa dilakukan tahun ini dengan relatif lebih baik eksekusinya, maka akan mulai muncul multiplier effect, dampak pengganda yang tidak hanya bisa mendorong, menjadi stimulus dari pertumbuhan ekonomi, tapi juga menjadi upaya untuk melakukan pemerataan dari pertumbuhan itu sendiri,” tambahnya.

Baca Juga: Sri Mulyani Beberkan Anggaran yang Dipangkas Demi Program Makan Bergizi Gratis

Sebagai contoh, Bambang menjelaskan bahwa program makan bergizi gratis akan menggerakkan ekonomi lokal dengan melibatkan bahan makanan dari petani dan peternak setempat. Namun, ia juga menyoroti bahwa program ini membutuhkan standar keamanan pangan yang ketat untuk menghindari risiko kesehatan.

“Tetap ada karena namanya standar, apalagi makanan. Ada satu orang keracunan atau sakit perut saja itu bisa jadi big issue. Jadi penting sekali untuk memastikan makan bergizi gratis ini bisa menggerakkan ekonomi di tingkat lokal,” urainya.

Sementara itu, program pembangunan 3 juta rumah dinilai memiliki dampak pengganda terbesar bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Itu adalah yang paling besar dampak multiplier-nya. Jadi kalau pemerintah bisa mengeksekusi berapa pun program rumah murah ini atau rumah untuk rakyat ini, ini akan sangat membantu. Paling tidak bisa memberikan kontribusi bagi pertumbuhan di tahun 2025,” tegasnya.

Menurut Bambang, program ini tidak hanya memberikan solusi hunian bagi masyarakat, tetapi juga mendorong pertumbuhan di sektor properti, konstruksi, serta berbagai industri pendukung lainnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cita Auliana
Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: