Kredit Foto: WE
Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero), Rahmad Pribadi, mengatakan jika pihaknya berkomitmen memastikan kualitas pupuk subsidi terbaik bagi petani. Hal ini dibuktikan dengan kunjungannya ke Unit Pengantongan Pupuk (UPP) Semarang, Jawa Tengah, pada Jumat (7/2/2025).
Adapun tujuan dari kunjungan tersebut yakni meninjau langsung proses distribusi serta produksi agar memastikan rantai pasok berjalan lancar.
Dirinya juga meninjau jika pengemasan pupuk subsidi jenis urea yang diproduksi oleh PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri). Pupuk ini diangkut menggunakan kapal Pupuk Indonesia Logistik (Pilog) dan dibongkar di Semarang sebelum masuk ke gudang penyimpanan.
Menurut Rahmad, dengan luas lahan mencapai 13.945 meter persegi dan kapasitas penyimpanan 10.500 ton, UPP Semarang menjadi pusat distribusi utama untuk memenuhi kebutuhan pupuk subsidi di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Baca Juga: Soal Polis Pensiun Jiwasraya, DPR: Pupuk Kaltim Tak Ada Kewajiban Hukum
Otomatisasi Jamin Kualitas dan Efisiensi
Rahmad, dalam tinjauannya memastikan bahwa proses pengemasan pupuk menggunakan sistem yang lebih ceoat dan akurat yakni automatic bagging
"Dengan sistem otomatis, kecepatan pengantongan meningkat, dan keakuratan timbangan lebih terjaga. Ini penting agar petani menerima pupuk dengan kualitas terbaik," ujar Rahmad, dalam keteranganya, Sabtu (8/2/2025).
Ia juga menegaskan bahwa tantangan utama dalam distribusi pupuk, terutama saat musim hujan, adalah menjaga kualitas produk agar tetap optimal.
“Kelembaban yang tinggi bisa memengaruhi kualitas pupuk, sehingga perlu penanganan yang ekstra hati-hati. Tidak boleh ada kompromi dalam menjaga kualitas pupuk untuk petani,” tegasnya.
Alokasi Pupuk Subsidi Capai 9,55 Juta Ton
Saat ini Pupuk Indonesia mengelola jaringan distribusi besar dengan sebanyak 33 gudang lini III untuk pupuk urea dan 40 gudang lini III untuk pupuk NPK, didukung oleh 210 distributor dan 5.055 kios pupuk lengkap (KPL). Pemerintah telah menetapkan alokasi pupuk bersubsidi tahun 2025 sebesar 9,55 juta ton yang akan diberikan kepada petani terdaftar dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) Kementerian Pertanian.
Hingga 5 Februari 2025, Pupuk Indonesia telah menyalurkan 694.639 ton pupuk bersubsidi kepada petani, terdiri dari urea 342.393 ton, NPK 325.165 ton, NPK Formula Khusus 4.249 ton, dan pupuk organik 22.832 ton.
Stok Pupuk Aman di Atas Ketentuan Pemerintah
Pupuk Indonesia, selain memastikan distribusi yang berjalan lancar, juga turut memastikan ketersediaan stok pupuk yang cukup bagi petani. Total stok pupuk subsidi dan nonsubsidi saat ini mencapai 1.665.418 ton, dengan rincian urea 611.783 ton dan NPK 436.434 ton.
Jumlah tersebut, kata Rahmad, setara dengan 362 persen dari ketentuan minimum stok pupuk urea dan 251 persen dari ketentuan minimum stok pupuk NPK yang ditetapkan pemerintah.
Dengan sistem distribusi yang ketat dan jaminan kualitas tinggi, Pupuk Indonesia berharap dapat terus mendukung ketahanan pangan nasional serta mewujudkan swasembada pangan yang menjadi prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Istihanah
Tag Terkait:
Advertisement