Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wall Street Bergejolak, Perang Dagang Terancam Meluas Gegara Ulah Terbaru Donald Trump

Wall Street Bergejolak, Perang Dagang Terancam Meluas Gegara Ulah Terbaru Donald Trump Kredit Foto: Antara/REUTERS/Joshua Roberts
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bursa Amerika Serikat (Wall Street) mengalami koreksi dalam penutupan perdagangan pekan lalu di Jumat (7/2). Pasar dilanda kekhawatiran menyusul manuver kontroversial dari Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.

Dilansir dari CNBC International, Senin (10/2), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks utama yang tergabung dalam Wall Street. Semua indeks mengalami koreksi yang cukup signifikan:

  • Dow Jones Industrial Average (DJIA): Turun 0,99% ke 44.303,4.
  • S&P 500 (SPX): Turun 0,95% menjadi 6.025,99.
  • Nasdaq (IXIC): Turun 1,36% menjadi 19.523,4.

Trump baru-baru ini membuat pasar kembali dilanda kekhawatiran menyusul penegasannya terkait dengan penerapan kebijakan tarif untuk sejumlah negara. Hal ini memicu kekhawatiran akan meluasnya perang dagang.

Ia menyebut bahwa kebijakan ini perlu diterapkan agar pihaknya mendapatkan keuntungan yang setimpal dengan negara yang mengimpor barang-barang mereka ke AS.

“Saya akan mengumumkan minggu depan mengenai kebijakan tarif, sehingga kita diperlakukan setara dengan negara lain,” kata Trump.

Meski demikian, ia tak menyebutkan negara mana saja yang akan terkena kebijakan tarif ini. Namun pasar khawatir bahwa hal ini akan berakhir tanpa adanya sinyal negosiasi seperti yang terjadi antara China dan AS.

Baca Juga: Tarif Trump Jadi Bumerang, Ancaman Krisis Menghantui Industri Farmasi AS

Baca Juga: Elon Musk Enggak Tertarik Beli TikTok: Lebih Suka Bangun Perusahaan dari Nol

Adapun pasar juga turut dilanda kekhawatiran akibat data perekonomian terbaru yang menunjukkan sinyal pelemahan ekonomi dari AS. Tingkat pengangguran turun ke 4% dari 4,1%, namun  laporan tenaga kerja hanya menunjukkan nonfarm payrolls hanya bertambah 143.000 pekerjaan di Januari 2025. Capaian tersebut lebih rendah dari perkiraan ekonom sebesar 170.000. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: