Kredit Foto: BRI
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp1.354 triliun hingga akhir Desember 2024, tumbuh 6,97% secara tahunan (year on year/yoy). Mayoritas kredit tersebut disalurkan kepada sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Direktur Utama BRI, Sunarso, mengungkapkan bahwa porsi kredit untuk UMKM mencapai Rp1.110 triliun atau 81,97% dari total kredit BRI.
"Penyaluran kredit BRI didominasi oleh segmen UMKM dengan porsi mencapai 81,97% dibandingkan dengan total kredit BRI, atau dengan nominal sebesar Rp1.110,37 triliun," ujar Sunarso dalam konferensi pers Paparan Kinerja Keuangan BRI Kuartal IV 2024 di Jakarta, Rabu (12/2/2025).
Baca Juga: Laba BRI 2024 Nyaris Stagnan! Hanya Naik Tipis ke Rp60,64 Triliun
Selain pertumbuhan kredit, BRI juga mencatat perbaikan kualitas kredit yang tercermin dari penurunan rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL). Pada akhir Desember 2023, NPL BRI tercatat di level 2,95%, namun berhasil turun menjadi 2,78% di akhir 2024.
"Hal ini bisa dibaca dari membaiknya rasio non-performing loan atau NPL yang tahun lalu di level 2,95 persen dan sekarang NPL bisa kita turunkan menjadi 2,78 persen," kata Sunarso.
Untuk menjaga stabilitas keuangan, BRI juga menyiapkan pencadangan yang memadai dengan rasio NPL Coverage mencapai 215,01%.
Dari sisi penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK), BRI mencatat total simpanan sebesar Rp1.365,45 triliun. Dana murah atau Current Account Savings Account (CASA) menjadi penyumbang terbesar dengan porsi 67,30% atau setara dengan Rp918,98 triliun.
"Keberhasilan BRI dalam meningkatkan porsi CASA secara berkelanjutan tidak terlepas dari strategi BRI untuk terus fokus pada peningkatan CASA berkualitas, salah satunya adalah CASA yang berbasis transaksi," jelas Sunarso.
Baca Juga: Toreh Kinerja Solid Sepanjang 2024, BRI Optimistis Tumbuh Berkelanjutan
Strategi ini diperkuat dengan pertumbuhan transaksi digital melalui Super App BRImo, yang semakin mengukuhkan posisi BRI dalam layanan perbankan digital. Sepanjang 2024, jumlah pengguna BRImo tumbuh 22,12% yoy menjadi 38,61 juta user. Sementara itu, volume transaksi yang diproses melalui BRImo melonjak 34,57% yoy menjadi Rp5.596 triliun.
Sunarso juga menegaskan bahwa kinerja positif BRI di 2024 didukung oleh kondisi likuiditas dan permodalan yang kuat.
"Dimana rasio Loan Deposit Ratio (LDR) BRI berada di level 88,85% dengan rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 26,63%," tambahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cita Auliana
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement