BPS Catat Nilai Impor RI Turun Jadi US$18 Miliar pada Januari 2025

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan nilai impor pada Januari 2025 mencapai US$18 miliar atau turun 15,18% dibandingkan Desember 2024.

Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan bahwa impor migas turun sebesar 24,69% menjadi US$2,48 miliar. Dan, impor non-migas senilai US$15,52 miliar yang juga turun sebesar 13,43%.  

"Penurunan nilai impor secara bulanan ini didorong oleh penurunan nilai impor non-migas yang memberikan andil sebesar 11,34%," kata Amalia dalam konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Senin (17/2/2025).

Baca Juga: Dalih Stabilkan Harga, Pemerintah Bakal Impor 200 Ribu Ton Gula

Amalia mengatakan, secara tahunan, nilai impor di Januari 2025 menurun 2,67% dan nilai impor migas turun 7,99% sementara non-migas turun sebesar 1,76%. 

Selanjutnya, impor menurut penggunaan, pada Januari 2025, seluruh jenis penggunaan barang impor mengalami penurunan secara bulanan.

Secara tahunan, terjadi penurunan pada impor barang konsumsi dan bahan baku penolong namun impor barang modal masih meningkat. 

Dilihat secara bulanan, nilai impor barang konsumsi turun sebesar 28,65%. Kemudian bahan baku penolong ini menyumbang setidaknya 72,43% dari total impor di Januari 2025. 

Baca Juga: Dukung Swasembada Pangan, Pemerintah Bakal Stop Impor Beras pada 2025

Sementara itu secara tahunan, nilai impor barang konsumsi turun 7,16%. Bahan baku penolong turun 3,15% sementara barang modal naik impornya sebesar 1,74%.

Selanjutnya, tiga komoditas utama yang diimpor oleh Indonesia pada Januari 2025 yaitu mesin peralatan mekanis, mesin perlengkapan elektrik, serta plastik dan barang dari plastik. 

Pada Januari 2025, nilai impor ketiga komoditas tersebut memberikan share sekitar 36,97% terhadap total impor non-migas. 

"Secara bulanan, mesin peralatan mekanis dan mesin perlengkapan elektrik mengalami penurunan sedangkan plastik dan barang dari plastik mengalami kenaikan nilai impor," tutur Amalia.