Dorong Pemanfaatan untuk Farmasi, KKP Tingkatkan Kapasitas Bio Farmakologi Laut

Dalam upaya meningkatkan ketahanan kefarmasian nasional sekaligus memberdayakan masyarakat pesisir dalam rantai pasok bahan baku obat bahan alam (OBA), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong pemanfaatan bio farmakologi laut dalam industri kesehatan, kosmetik, dan pangan fungsional berbasis sumber daya kelautan dan perikanan.
Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut (PKRL) KKP, Victor Gustaaf Manoppo mengungkapkan Indonesia mempunyai sumber daya kelautan yang besar untuk mengembangkan bio farmakologi, sehingga harus dimanfaatkan secara berkelanjutan.
Baca Juga: Presiden Prabowo Panggil Menteri ATR, Tata Kelola Pertanahan Jadi Perhatian
"Sumber daya hayati perairan Indonesia sangat besar untuk mengembangkan bio farmakologi, seperti spirulina, minyak ikan, albumin, squalene, dan ekstrak teripang. Tentunya pemanfaatan ini harus dilakukan secara berkelanjutan dengan tetap memperhatikan keseimbangan ekosistem,” ujarnya, dikutip dari siaran pers KKP, Selasa (18/2).
Sebagai upaya percepatan, KKP yang merupakan anggota Satuan Tugas Percepatan Pengembangan dan Pemanfaatan Fitofarmaka melaksanakan berbagai kegiatan untuk peningkatan kapasitas bio farmakologi.
Salah satunya adalah Pengembangan Mikroalga Spirulina untuk Menunjang Ketahanan Obat Bahan Alam dan Kosmetik di Klaten, Jawa Tengah yang melibatkan akademisi, pelaku usaha, dan masyarakat lokal.
Direktur Jasa Kelautan KKP, Miftahul Huda menjelaskan pengembangan spirulina dan fikosianin punya nilai strategis untuk industri farmasi dan kosmetik bahkan UMKM dapat mengambil peran aktif dalam rantai pasok ini.
Spirulina, kata Huda, menjadi salah satu komoditas unggulan bio farmakologi karena kandungan fikosianinnya yang tinggi. Fungsinya sebagai pewarna alami, antioksidan dan antiinflamasi.
Program kemitraan UMKM bio farmakologi dengan industri besar KKP juga menggandeng Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Melalui skema 'Orang Tua Angkat OBA dan Kosmetik' UMKM yang memenuhi standar akan menjadi anak angkat industri dan mendapat pendampingan dan akses pasar yang lebih luas.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement